Tidak Berhubungan Intim saat Bulan Ramadan, Ini Manfaatnya

Tidak Berhubungan Intim saat Bulan Ramadan, Ini Manfaatnya

Sebarkan info ini:

Daftar Isi

Ditinjau oleh: dr. Qanissa Afianti Razzqy
Publish tanggal: Apr 5, 2021
Update terakhir: Apr 5, 2021

Berhubungan intim saat sedang berpuasa dianggap sebagai dosa besar. Namun, ada waktu-waktu tertentu yang memperbolehkan Anda dan pasangan kembali menyalurkan afeksi lewat seks. Ini merupakan pilihan setiap pasangan. Lalu, apa saja manfaat ‘puasa’ berhubungan intim saat bulan Ramadan? Baca selengkapnya di bawah ini. 

Butuh rekomendasi, buat janji dokter atau cek kisaran biaya?​

Pakai layanan gratis Smarter Health.

Bolehkah Berhubungan Intim saat Puasa?

Berhubungan intim selama berpuasa setelah sahur hingga maghrib adalah dosa besar. Namun, berhubungan intim setelah buka puasa diperbolehkan seperti hari-hari lainnya. 

Jika suami istri berhubungan intim pada waktu puasa, keduanya wajib mengganti puasa di luar bulan Ramadan dan harus membayar kafarat, yaitu denda yang wajib dibayar karena perbuatan dosa. Kafarat bertujuan untuk menutup dosa tersebut, sehingga dosa yang Anda perbuat tidak berpengaruh lagi di dunia maupun di akhirat. 

Jadi, berhubungan intim selama waktu berpuasa tidak diperbolehkan, kecuali di malam hari setelah Anda dan pasangan buka puasa. 

Efek Samping Jika Tidak Berhubungan Intim

Selama bulan Ramadhan, Anda dan pasangan mungkin memilih untuk ‘puasa’ berhubungan intim. Berikut ini efek samping dari segi fisik, mental, dan hubungan jika tidak berhubungan intim selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

1. Fisik

Orang yang tidak berhubungan seks untuk waktu yang lama, kemungkinan mereka tidak melihat adanya efek samping fisik yang negatif pada kesehatan mereka.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa berhubungan seks secara teratur dapat menghasilkan manfaat kesehatan tertentu, termasuk peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh, penurunan tekanan darah, penurunan tingkat stres, dan meminimalisir risiko gangguan kardiovaskular. 

Orang mungkin mendapatkan beberapa manfaat fisiologis dari seks, seperti mengurangi stres dari masturbasi.

Pada pria, sering ejakulasi bisa menjaga kesehatan prostat, baik dengan pasangan atau sendiri. Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa pria yang ejakulasi setidaknya 21 kali per bulan memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan dengan pria yang hanya ejakulasi 4 sampai 7 kali per bulan.

Bagi wanita, sering melakukan aktivitas seksual dapat memperkuat otot dasar panggul yang menopang kandung kemih, meningkatkan fungsi kandung kemih, dan mengurangi inkontinensia.

2. Mental

Berhubungan seks secara teratur dianggap menjadi bagian penting dari kesejahteraan emosional seseorang. Meskipun hal ini benar bagi sebagian orang, tapi tidak berlaku untuk semua orang.

Jika pengendalian hasrat seksual (sexual abstinence) tidak disengaja, beberapa orang mungkin merasakan efek negatif pada kesehatan mental mereka. Sebaliknya, orang yang tidak merasakan hasrat seksual mungkin merasa tertekan. Tidak berhubungan seks saat menjalin hubungan bisa membuat seseorang merasa tidak aman atau cemas. 

Bagi orang lain, sexual abstinence penting untuk kesehatan mental yang baik. Orang mungkin mengendalikan hasrat seksual karena berbagai alasan, misalnya karena mereka memiliki dorongan seks yang rendah, aseksual, atau hanya memilih untuk tidak melakukannya.

Beberapa orang mungkin menemukan bahwa masturbasi dapat mengurangi stres dan kecemasan, karena masturbasi melepaskan hormon yang menghasilkan peningkatan suasana hati sementara.

Manfaat potensial dari tidak berhubungan seks tergantung pada individu dan situasinya, seperti:

  • Menghindari sumber kecemasan.
  • Tidak memiliki risiko infeksi menular seksual (IMS).
  • Meluangkan waktu untuk mengatasi perasaan negatif tentang seks.
  • Hidup dengan cara yang sejalan dengan keyakinan agama seseorang.

3. Hubungan dengan Pasangan

Banyak orang berhubungan romantis tanpa sering berhubungan seks. Sedangkan bagi orang lain, berhubungan intim secara teratur dapat meningkatkan kesehatan hubungan mereka.

Sebuah studi tahun 2015 melaporkan bahwa frekuensi seksual merupakan indikator kesejahteraan saat seseorang menjalin hubungan. Mereka menemukan hubungan antara berhubungan seks seminggu sekali dan kepuasan hubungan yang lebih tinggi. Kepuasan ini sepertinya tidak berubah ketika frekuensi hubungan seks meningkat menjadi lebih dari satu kali dalam seminggu.

Bagi sebagian orang, seks dapat meningkatkan komunikasi dan keintiman. Orang yang merasa jarang berhubungan seks mungkin khawatir ada yang salah dengan hubungannya atau takut pasangannya tidak lagi tertarik padanya.

Dalam kasus ini, orang dapat mencoba metode lain untuk meningkatkan komunikasi dan keintiman. Memeluk, mencium, memberi isyarat penuh kasih sayang, dan membuka diri satu sama lain dapat meningkatkan kesehatan suatu hubungan, terlepas dari apakah itu melibatkan aktivitas seksual atau tidak. 

Manfaat Tidak Berhubungan Intim saat Bulan Ramadan

Berhubungan intim dengan pasangan dapat melepaskan stres, tapi Anda harus menahannya selama bulan Ramadan. Ada beberapa manfaat jika Anda tidak berhubungan intim saat puasa, di antaranya:

1. Mengendalikan Ego

Sebagai seorang Muslim yang taat, Dr. Azza Karam, penasihat senior di UN Population Fund (UNFPA), menjelaskan bahwa selama berpuasa Anda bisa mencoba menyelaraskan pikiran secara khusus. Seks sangat memberikan energi, hal ini cenderung mengalihkan perhatian dari pemeriksaan batin dan memenangkan agar lebih fokus pada jiwa. 

Dr. Seyyed Hossein Nasr, seorang filsuf dan profesor studi Islam di Universitas George Washington, menjelaskan bahwa puasa memberikan kesempatan kepada Anda untuk benar-benar memahami jiwa duniawi dan mengendalikan ego.

Tidak ada yang lebih intim daripada hubungan seksual dengan pasangan Anda dan sexual abstinence adalah salah satu momen paling pribadi dalam pengalaman berhubungan. 

2. Meningkatkan Kedisiplinan

Manfaat ‘puasa’ berhubungan intim saat buat Ramadan yang berikutnya adalah meningkatkan kedisiplinan. Saat puasa, Anda harus bisa menekan nafsu untuk makan, minum, dan berhubungan seks. Ini bukan tentang tindakan itu sendiri, melainkan bentuk disiplin yang memungkinkan Anda untuk fokus pada spiritual daripada fisik. 

Sebagai hasil dari penekanan sistematis ini, jiwa manusia menjadi sadar bahwa ia tidak bergantung pada lingkungan alam terdekatnya dan menyadari tentang kehidupan dunia dan akhirat.

3. Menyalurkan Energi untuk Meditasi

Tidak berhubungan seks dengan pasangan selama bulan Ramadan tidak hanya memiliki manfaat spiritual. 

Linda Savage, anggota dewan penasihat untuk AcrossRedLines dan psikolog berlisensi dan pendidik seks bersertifikat dengan pengalaman lebih dari 35 tahun, menjelaskan dalam eksplorasi terhadap tradisi seksual sakral di seluruh dunia, Linda menjadi percaya bahwa seksualitas tidak terpisah dari spiritualitas dan tidak pernah dimaksudkan untuk dipisahkan dari yang sakral dan diturunkan ke tindakan fisik. 

Seksualitas adalah energi di dalam diri kita dan menghubungkan masing-masing dengan Tuhan. Ketika Anda menahan diri, Anda dapat menggunakan energi ini sebagai bentuk meditasi, memindahkannya dari dasar tulang belakang dan memancarkannya ke seluruh sistem tubuh-pikiran. 

Ini adalah cara penyembuhan, karena cinta merupakan kekuatan paling kuat di alam semesta. Semakin Anda terbiasa mencintai diri sendiri, maka Anda semakin bisa merasakannya setiap saat. 

Hubungi dokter spesialis kandungan jika Anda dan pasangan memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar manfaat ‘puasa’ berhubungan intim saat bulan Ramadan.

Referensi:
Abdul Hadi (2020). Tirto. Hukum Hubungan Badan pada Bulan Puasa Ramadhan: Boleh atau Tidak?

Sebarkan info ini:

Info Kesehatan Terkait

Tinggalkan komentar