Daftar Dokter Saluran Pencernaan di Dalam & Luar Negeri

Dokter Spesialis Saluran Pencernaan

Berbicara soal kesehatan organ dalam perut dan saluran cerna, tidak bisa dipisahkan dari sosok dokter spesialis gastroenterologi

Gastroenterologi adalah cabang ilmu kedokteran yang fokus mendalami fungsi dan gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan, meliputi kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar (kolon), hati, pankreas, empedu, rektum, dan anus. 

Karena gastroenterologi menangani berbagai organ di dalam tubuh, dokter spesialis di bidang ini umumnya masuk ke dalam departemen spesialis penyakit dalam. Sedangkan dokter yang mengambil spesialisasi cabang ilmu ini disebut sebagai gastroenterolog.

Untuk menjadi gastroenterolog, seorang dokter harus menguasai fisiologi organ yang ada di sistem pencernaan. Ia harus memahami fungsi dan pergerakan tiap organ dalam mencerna zat-zat yang masuk dan keluar dari tubuh. Penguasaan terhadap berbagai organ dalam tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. 

Seseorang yang ingin menjadi gastroenterolog diharuskan menempuh pendidikan dokter spesialis ilmu penyakit dalam terlebih dahulu selama kurang lebih 3 tahun, setelah lulus melewati pendidikan dokter umum. Kemudian, dibutuhkan waktu selama 2-3 tahun untuk menjalani pendidikan dan pelatihan gastroenterologi.

Selama masa pelatihan menjadi gastroenterolog, calon dokter spesialis ini mendapatkan pelatihan endoskopi, yakni pemeriksaan yang menggunakan tabung tipis disertai dengan kamera guna melihat saluran cerna bagian atas, sigmoidoskopi, hingga kolonoskopi. 

Untuk lebih mendalami dan menjadi konsultan gastroenterologi, beberapa dokter menempuh sub-spesialisasi gastroenterologi di bidang hepatologi dan hepatobilier yang fokus menangani soal pankreas, hati, dan saluran empedu.

Di Indonesia, para dokter profesional spesialis gastroenterologi bernaung di bawah Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI).

Mengenal Sistem Pencernaan

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang ditangani oleh seorang gastroenterolog, Anda perlu mengetahui sistem pencernaan yang bekerja di dalam tubuh. Sistem pencernaan manusia dibagi menjadi dua kelompok, yang pertama adalah organ dalam saluran pencernaan dan yang kedua adalah organ pencernaan pelengkap.

Saluran pencernaan tubuh manusia merupakan saluran panjang yang meliputi mulut hingga anus. Saluran ini disebut sebagai saluran gastrointestinal (GI), yang berfungsi dalam mencerna, memecah, dan menyerap zat-zat makanan ke darah. Organ dalam yang ada di saluran pencernaan ini meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Sedangkan organ pencernaan pelengkap meliputi lidah, gigi, kantong empedu, kelenjar air liur, hati, dan juga pankreas.

Adapun beberapa organ yang berperan penting dalam sistem pencernaan tubuh manusia yakni:

  • Mulut
    Segala makanan yang masuk ke dalam mulut akan digigit, kunyah, dan dilumat hingga halus dengan bantuan air liur yang menjadikan makanan lebih lunak dan mudah ditelan. Di dalam mulut terdapat organ pencernaan pelengkap seperti gigi dan lidah yang membantu dalam menghaluskan dan mendorong makanan ke dalam tenggorokan.
  • Tenggorokan dan kerongkongan (esofagus)
    Tenggorokan (faring) akan menjadi tempat yang dilewati pertama setelah dari mulut. Kemudian, makanan masuk ke dalam kerongkongan (esofagus) yang dilengkapi katup epiglotis. Saat menelan makanan dan minuman, katup epiglotis akan melindungi saluran pernapasan.
  • Lambung
    Merupakan tempat diolahnya makanan yang memproduksi enzim dan zat asam guna memecah makanan. Lambung akan mengubah makanan menjadi semi padat menyerupai pasta yang disebut sebagai kimus atau chyme. Untuk menjaga makanan yang telah masuk ke lambung tidak kembali lagi ke kerongkongan, terdapat otot khusus yang disebut lower esophageal sphincter yang terletak antara lambung dan ujung kerongkongan.
  • Usus halus
    Kimus atau chyme yang ada di lambung, akan didorong ke usus halus untuk dicerna. Usus halus yang ada pada tubuh manusia terdiri dari duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum yang bergerak dalam mencerna makanan lewat gerak peristaltik usus. Dengan bantuan enzim yang dilepaskan pankreas dan cairan empedu, usus halus memecah makanan ke proses selanjutnya dan menyerap nutrisi makanan.
  • Usus besar
    Kimus yang telah diserap nutrisinya di usus halus, meninggalkan sisa-sisa pencernaan. Di usus besar, sisa pencernaan ini akan diolah. Air dan mineral akan diserap di bagian kolon, dan limbah yang tidak terpakai akan didorong ke rektum yang akan dikeluarkan melalui anus.

Penyakit Yang Ditangani Dokter Gastroenterologi

Ada berbagai gangguan kesehatan yang dapat menyerang tubuh terkait dengan proses pencernaan makanan. Baik menyerang saluran pencernaan, mengganggu proses penyerapan nutrisi, hingga terganggunya proses ekskresi sisa pencernaan dapat ditangani oleh dokter gastroenterologi. Berikut adalah beberapa penyakit dan gangguan kesehatan yang bisa ditangani, antara lain:

  • Tukak lambung
  • Penyakit Asam Lambung atau GERD
  • Gastroparesis kronik
  • Radang Pankreas
  • Tumor atau kanker saluran pencernaan seperti yang bisa terjadi di usus besar, esofagus, pankreas, anus, atau lambung
  • Irritable bowel syndrome
  • Celiac dan intoleransi makanan
  • Apendisitis
  • Muntah
  • Diare
  • Kembung
  • Konstipasi
  • Nyeri ulu hati
  • Infeksi saluran cerna yang disebabkan jamur, bakteri, atau virus
  • Malabsorpsi, kekurangan gizi

Tindakan Medis Yang Bisa Dilakukan Dokter Gastroenterologi

Sebagai seseorang yang mengerti betul soal pencernaan tubuh manusia, dokter gastroenterologi tidak hanya mengerti cara mendeteksi dan mengobati penyakit, namun juga melakukan upaya pencegahan sebelum sistem pencernaan Anda terganggu. 

Ketika pasien berada dalam kondisi yang mengalami gangguan seputar pencernaan, dokter spesialis gastroenterologi dapat melakukan pemeriksaan dan memberi diagnosis. Dokter gastroenterologi akan terlebih dahulu memberikan konsultasi guna mengetahui keluhan, gejala, hingga riwayat kesehatan keluarga dan pasien tersebut. 

Untuk memberikan diagnosis yang tepat, dokter gastroenterologi akan melakukan pemeriksaan fisik dan beberapa tes tambahan jika diperlukan. Setelah mengetahui dengan jelas penyakit yang diderita oleh pasien, dokter gastroenterologi akan menentukan pengobatan yang tepat dalam mengatasi penyakit. 

Ada beberapa tindakan dan prosedur medis yang dilakukan oleh dokter gastroenterologi guna menegakkan diagnosis atau mengatasi gangguan saluran cerna, yakni:

  • Tes darah
  • Tes Pencitraan/Rontgen
  • Tes Laboratorium
  • Endoskopi, yakni pemeriksaan gastrointestinal menggunakan alat khusus yang disertai kamera guna memeriksa saluran cerna. Endoskopi terbagi menjadi gastroskopi, kolonoskopi, dan sigmoidoskopi
  • Tes motilitas
  • Endoscopic retrograde cholangiopancreatography, yang berfungsi untuk mengetahui kondisi pankreas, batu empedu, atau tumor di saluran empedu serta mengobatinya
  • Biopsi hati, guna mengetahui keadaan organ hati dan mendeteksi gangguan seperti radang atau fibrosis

Kapan Harus Berobat ke Dokter Gastroenterologi

Ketika Anda merasa saluran pencernaan terganggu ataupun sakit yang tidak tertahankan di bagian perut, disarankan untuk menemui dokter gastroenterologi. Terlebih jika rasa tidak nyaman tersebut sudah mengganggu aktivitas Anda. Gangguan yang menyerang saluran cerna bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita, pada anak-anak hingga dewasa. Meski begitu, gangguan pada gastrointestinal ini cenderung lebih banyak terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Di usia yang rentan tersebut, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter guna sebagai upaya pencegahan dan pemeliharaan saluran cerna.

Apabila sistem pencernaan Anda terganggu, maka proses penyerapan nutrisi ke dalam tubuh juga ikut terganggu. Jangan sampai gangguan tersebut berpengaruh dalam jangka panjang, khususnya bagi anak-anak yang sedang dalam fase pertumbuhan dan perkembangan.

Anda disarankan segera menemui dokter gastroenterologi jika mengalami kondisi sebagai berikut:

  • Merasa sakit di daerah perut dan nyeri di ulu hati yang berkepanjangan
  • Terus menerus sakit maag
  • Mengalami muntah darah ataupun buang air besar berdarah
  • Kesulitan menelan makanan
  • Nafsu makan menurun
  • Berat badan menurun drastis tanpa alasan yang jelas
  • Konstipasi berkepanjangan

Sebarkan info ini: