
Beranda / Dokter Spesialis / Saluran Kemih
Daftar Dokter Saluran Kemih di Dalam & Luar Negeri
Dokter Spesialis Saluran Kemih
Masalah sistem saluran kemih pada pria dan wanita, bisa ditangani oleh seorang dokter spesialis urologi. Dokter spesialis ini fokus mempelajari bidang urologi, yakni ilmu kedokteran yang fokus mendalami sistem saluran kemih.
Sistem saluran kemih dalam tubuh manusia berfungsi dalam menyaring, menyalurkan, dan membuang berbagai zat yang tidak berguna dan cairan tubuh yang berlebih dalam bentuk urin. Organ yang tergabung dalam sistem saluran kemih adalah ginjal, ureter, kandung kemih, dan saluran kemih. Apabila sistem ini mengalami masalah, maka akan mengganggu proses ekskresi tubuh.
Bagian tubuh yang ditangani seorang dokter urologi cukup luas, mulai dari sistem saluran kemih, termasuk ginjal, saluran kemih, kelenjar adrenal dan kandung kemih. Bagi pria yang mengalami masalah saluran kemih disertai gangguan di organ reproduksi seperti penis, testis, dan kelenjar prostat, dapat juga menemui dokter urologi. Apabila organ reproduksi pria membutuhkan penanganan lebih khusus, dokter urologi bisa merujuk pasien untuk menemui dokter andrologi.
Untuk menjadi dokter spesialis urologi, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Seorang dokter umum perlu melanjutkan pendidikan spesialis urologi selama kurang lebih 10 semester untuk mendapatkan gelar Sp.U (spesialis urologi).
Di Indonesia, dokter spesialis urologi tergabung dalam Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan urologi.
Sub-spesialis Dokter Spesialis Urologi
Dokter urologi umumnya hanya menangani kondisi terkait saluran kemih. Meski begitu, sebagian dokter memilih untuk memperdalam dan fokus pada sub-spesialisasi tertentu di bidang urologi.
Berikut ini beberapa sub-spesialisasi dari bidang kedokteran urologi:
- Infertilitas pada pria (andrologi), yakni sub-spesialis yang fokus menangani masalah seputar kesuburan atau kesehatan alat reproduksi pria.
- Urologi wanita, yakni sub-spesialis yang fokus pada gangguan saluran kemih wanita.
- Urologi pediatrik, yakni sub-spesialis yang fokus pada masalah saluran kemih di usia anak-anak.
- Neuro-urologi, yakni sub-spesialis yang fokus pada masalah saluran kemih akibat gangguan sistem saraf.
- Onkologi urologi, yakni sub-spesialis yang fokus menangani kanker atau tumor pada sistem saluran kemih, kanker kandung kemih, ginjal, prostat, serta testis.
- Urologi rekonstruktif, yakni sub-spesialis yang fokus pada teknik pembedahan untuk memperbaiki struktur dan fungsi saluran kemih.
- Endourologi, yakni sub-spesialis yang fokus dalam mengobati gangguan pada saluran kemih, seperti batu saluran kemih, dengan teknik bedah invasif minimal (melalui sayatan kecil).
Tindakan Medis Yang Bisa Dilakukan Dokter Spesialis Urologi
Sistem saluran kemih merupakan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai organ dan bagian tubuh. Apabila terdapat gangguan pada sistem tersebut, dokter urologi dapat bekerjasama dengan dokter dari spesialisasi lain, seperti dokter onkologi, dokter radiologi, dokter penyakit dalam, maupun dokter kandungan, dalam membantu proses pengobatan pasien.
Ketika menentukan diagnosis, dokter urologi akan menanyakan keluhan utama atau gejala penyakit yang dialami dan melakukan pemeriksaan fisik. Apabila pemeriksaan tersebut masih belum cukup untuk menentukan diagnosis, maka dokter urologi akan menyarankan pasien melakukan beberapa tes, di antaranya:
- Berbagai tes pencitraan guna memeriksa kondisi saluran kemih, seperti rontgen, CT scan, USG, MRI atau urografi.
- Sistokopi, yakni tes menggunakan sistokop.
- Pemeriksaan laboratorium, guna mencari bakteri yang menyebabkan infeksi atau melihat kandungan zat abnormal pada urin. Umumnya dilakukan tes darah lengkap dan tes urin.
- Tes urodinamik, pemeriksaan untuk mengukur tekanan dan volume kandung kemih.
- Tes residu urin setelah buang air kecil. Dari tes ini, dokter bisa mengetahui volume urin yang tersisa di kandung kemih setelah buang air kecil hingga kecepatan urin yang keluar saat buang air kecil.
Setelah melakukan salah satu atau lebih tes di atas, dokter urologi akan menegakkan diagnosis dan dapat meresepkan obat-obatan. Apabila obat-obatan tidak cukup, dokter urologi dapat menyarankan prosedur operasi kepada pasien dengan berkolaborasi dengan dokter bedah sub-spesialis urologi.
Beberapa jenis operasi yang disarankan dokter urologi, di antaranya:
- Sistektomi, yaitu operasi pengangkatan kandung kemih, biasanya untuk mengobati kanker kandung kemih.
- Pungsi kandung kemih, untuk mengeluarkan urin atau memasang kateter khusus.
- Prostatektomi atau operasi prostat, yaitu pengangkatan seluruh atau sebagian kelenjar prostat.
- Reseksi prostat transurethral (TURP) dan transurethral needle ablation (TUNA). Meski berbeda, namun sama-sama digunakan untuk pengeluaran jaringan berlebih dari prostat yang membesar.
- Transplantasi ginjal, yaitu menggantikan ginjal yang rusak dengan ginjal sehat.
- Extracorporeal shock-wave lithotripsy (ESWL) atau gelombang kejut, yang dilakukan untuk memecahkan batu ginjal supaya lebih mudah dikeluarkan.
- Ureteroskopi, yaitu operasi untuk mengangkat batu di ginjal dan ureter (saluran urine dari ginjal ke kandung kemih) menggunakan alat khusus.
- Biopsi pada kandung kemih, ginjal, atau prostat.
- Prosedur membuka sumbatan pada sistem kandung kemih.
- Memperbaiki kerusakan kandung kemih yang disebabkan cedera atau organ kandung kemih yang tidak berkembang.
- Prosedur sling untuk mencegah kebocoran kandung kemih.
- Vasektomi.
Penyakit yang Ditangani Dokter Spesialis Urologi
Berbicara soal kesehatan kandung kemih, khususnya pada pria, ternyata paling umum disebabkan oleh virus atau bakteri yang terbawa saat berhubungan seksual. Meski begitu, ada berbagai penyebab yang dapat memicu gangguan kesehatan kandung kemih baik pada pria, wanita, ataupun anak-anak.
Berdasarkan kelompok pasiennya, penyakit yang ditangani oleh dokter urologi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Penyakit Saluran Kemih Pria
Penyakit saluran kemih yang sering menyerang laki-laki antara lain:
- Kanker pada saluran kemih (ginjal, kandung kemih, kelenjar prostat, penis, testis, dan kelenjar adrenal).
- Masalah pada prostat seperti pembesaran kelenjar prostat (BPH) dan prostatitis.
- Penyakit ginjal meliputi batu ginjal dan gagal ginjal.
- Kelainan bentuk penis seperti fimosis dan penyakit Peyronie.
- Infeksi saluran kemih (ISK).
- Pembengkakan vena pada skrotum (varikokel).
- Inkontinensia urin.
- Infertilitas.
- Disfungsi ereksi.
- Cystitis.
Penyakit Saluran Kemih Wanita
Penyakit saluran kemih yang sering menyerang wanita antara lain:
- Prolaps kandung kemih.
- Kanker yang terjadi pada kandung kemih, ginjal, dan kelenjar adrenal.
- Cystitis.
- Batu ginjal.
- Kandung kemih yang terlalu aktif.
- Infeksi saluran kemih.
- Inkontinensia urin.
Penyakit Saluran Kemih Anak-Anak
Gangguan saluran kemih tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga oleh anak-anak, antara lain:
- Gangguan saluran kemih yang menyebabkan anak mengompol.
- Saluran kemih yang tersumbat atau bermasalah.
- Hipospadia dan epispadia.
- Testis yang tidak turun.
Kapan Harus Berobat ke Dokter Spesialis Urologi?
Apabila Anda menemukan gejala atau tanda yang mengacu pada gangguan di saluran kemih atau reproduksi, ada baiknya Anda periksa ke dokter sebelum kondisi semakin parah.
Bagi para pria, Anda dianjurkan menemui dokter urologi ketika mulai memasuki usia 40 tahun. Pada usia tersebut, daya tahan pria cenderung mengalami penurunan dan rentan terserang penyakit khususnya di saluran kemih dan organ reproduksi.
Selain itu, Anda disarankan segera berkonsultasi ke dokter urologi jika mengalami gejala-gejala berikut:
- Urine berwarna merah muda, merah, atau cokelat.
- Nyeri perut bawah, punggung, atau pinggang, disertai mual dan muntah.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Selalu merasa ingin buang air kecil, padahal baru saja buang air kecil.
- Volume urine hanya sedikit.
- Urine berbau busuk.
- Tidak dapat menahan buang air kecil.
- Adanya benjolan pada testis.
- Mengalami disfungsi seksual atau hasrat seksual menurun.
- Ada masalah kesuburan pada pria.
- Keluar cairan atau nanah dari organ kelamin.
- Kaki dan tungkai bengkak.
- Mengompol ketika batuk atau bersin.
Sebarkan info ini: