
Beranda / Dokter Spesialis / Rematik
Daftar Dokter Rematik di Dalam & Luar Negeri
Dokter Spesialis Rematik
Apabila Anda sering mengalami rasa nyeri, sakit, atau pun kaku pada lutut, siku, atau pergelangan tangan, bisa jadi Anda memiliki penyakit yang berhubungan dengan sendi. Meski Anda merasa rasa sakit tersebut belum mengganggu aktivitas, sebaiknya Anda menemui dokter spesialis reumatologi sebelum keadaan semakin parah.
Salah satu kasus gangguan kesehatan yang sering ditangani oleh dokter reumatologi adalah penyakit rematik. Penyakit ini terjadi karena adanya peradangan atau pembengkakan pada otot atau sendi, sehingga menimbulkan rasa sakit. Nama penyakit rematik sering didengar di Indonesia, namun penyakit ini ternyata memiliki banyak jenisnya hingga lebih dari 100 jenis rematik.
Seseorang yang memiliki penyakit rematik, umumnya akan sering merasakan nyeri pada sendi-sendi yang mengalami peradangan, terutama di pagi hari. Walaupun lebih sering ditemui pada pasien di atas usia 40 tahun, namun penyakit ini juga bisa menyerang pada usia muda.
Apabila Anda merasakan gejala peradangan pada jari tangan dan kaki di usia muda, kemungkinan besar Anda akan mengalami rematik saat usia dewasa. Lebih cepat pemeriksaan dilakukan oleh dokter reumatologi, akan lebih cepat pula gejala tersebut ditangani dan diatasi.
Dokter spesialis reumatologi atau yang disebut juga sebagai reumatolog, merupakan dokter yang menangani berbagai gangguan kesehatan pada sendi, tulang, otot, dan jaringan lunak. Dokter spesialis ini menguasai bidang reumatologi, yakni salah satu cabang ilmu penyakit dalam yang tidak hanya mempelajari soal penyakit, namun juga bagaimana fungsi, cara memelihara, dan mengatasi berbagai keluhan atau kelainan yang terjadi pada sendi, tulang, otot, dan jaringan lunak manusia. Dari sisi etimologis, reumatologi berasal dari kata “rheuma” yang diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan sendi.
Untuk menjadi seorang dokter reumatologi, dibutuhkan waktu yang cukup panjang. Setelah mengambil pendidikan dokter umum, pendidikan dokter spesialis penyakit merupakan syarat selanjutnya untuk menjadi seorang reumatolog. Kemudian, barulah seseorang menjalani pendidikan sub-spesialis di bidang reumatologi dan mengantongi gelar Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Reumatologi (Sp.PD-KR). Ketika masa pendidikan ini telah dilalui, maka dapat berpraktik sebagai dokter baik secara pribadi maupun di rumah sakit.
Untuk menggabungkan para dokter yang berprofesi sebagai reumatolog di Indonesia, terdapat Perhimpunan Reumatologi Indonesia atau Indonesian Rheumatology Association (IRA) yang didirikan di Solo, Jawa Tengah, pada tahun 1972 oleh Prof. Dr. R. Soeharso.
Penyakit yang Ditangani Dokter Reumatologi
Ada berbagai jenis penyakit rematik yang ada di dunia dan bidang reumatologi masih terus mengembangkan ilmu guna mengatasi penyakit tersebut. Hingga saat ini, penyebab munculnya rematik masih belum diketahui dengan pasti. Namun, faktor genetik berperan penting dalam mempengaruhi peluang terkena penyakit yang menyerang sendi ini.
Perempuan ternyata lebih berpeluang untuk menderita rematik dibandingkan laki-laki. Hormon estrogen yang dimiliki perempuan, kadangkala bisa memicu fluktuasi sistem imun yang justru mendorong terjadinya penyerangan pada sistem imun itu sendiri. Hal ini bisa berdampak pada peradangan sendi. Selain itu, penyakit rematik juga lebih besar peluangnya muncul pada seseorang yang memiliki orang tua dengan penyakit tersebut. Begitu pun dengan obesitas atau kegemukan, yang seringkali membuat sendi menopang tubuh yang terlalu berat dan menyebabkan radang sendi.
Untuk mengenal lebih dalam mengenai gangguan kesehatan yang menyerang sendi tersebut, berikut akan dijabarkan beberapa jenis penyakit yang bisa ditangani oleh dokter spesialis reumatologi:
- Rakitis.
- Tendinitis.
- Skleroderma.
- Sindrom Sjögren.
- Psoriasis arthritis.
- Polimialgia reumatik.
- Sindrom antifosfolipid.
- Infeksi pada sendi, tulang dan otot.
- Vaskulitis atau radang pembuluh darah.
- Osteoarthritis, atau yang lebih dikenal sebagai penyakit asam urat. Penyakit ini merupakan salah satu bentuk pengapuran sendi yang menyebabkan sendi bengkak dan kemerahan. Kemunculan penyakit ini disebabkan karena tingginya kandungan uric acid/asam urat dalam tubuh, karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin. Gejala yang umumnya dirasakan adalah rasa sakit pada sendi yang parah dan mendadak. Di awali pada pagi hari dan sering terasa pada waktu tengah malam. Gejala lainnya adalah terasa panas atau hangat saat disentuh. Ditemukan bahwa penyakit asam urat lebih banyak dialami oleh laki-laki pada rentang usia 30-50 tahun.
- Rheumatoid arthritis atau yang sering disingkat sebagai RA, merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang mempengaruhi persendian. Penyakit autoimun merupakan bentuk gangguan sistem imun yang justru bereaksi terhadap jaringan sehat pada tubuh. Salah satu dampaknya adalah peradangan pada sendi, terutama sendi-sendi kecil yang berada di jari maupun pergelangan tangan. Gangguan ini bisa terjadi secara simetris, baik di sebelah kiri dan kanan tubuh, sehingga dapat mengganggu aktivitas bila berlangsung terus menerus. Gejala yang muncul dari penyakit RA adalah persendian yang berwarna kemerahan disertai dengan rasa kaku, nyeri, dan menyebabkan terbatasnya pergerakan sendi. Baik yang terletak pada kaki, tangan, siku, leher, dan lutut. Berbeda dengan asam urat, penyakit RA lebih banyak diderita oleh perempuan.
- Ankylosing spondylitis atau yang lebih dikenal dengan spondilitis, merupakan peradangan sendi yang terjadi pada tulang belakang, sehingga menyebabkan sakit punggung. Penyakit ini sering dialami oleh pekerja kantoran yang duduk berjam-jam. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri dan kaku dari bagian leher hingga punggung bawah, postur tubuh cenderung membungkuk, dan terasa mudah lelah. Apabila tidak segera ditangani, spondilitis dapat beresiko mempengaruhi fungsi organ mata, mulai dari pembengkakan hingga berkurangnya ketajaman penglihatan.
- Fibromialgia, merupakan salah satu penyakit rematik yang mengakibatkan kelelahan kronik (jangka panjang) dan ketegangan otot. Aktivitas ringan seperti bangun dari tempat tidur, dapat menjadi hal yang sulit bagi penderita fibromialgia, sehingga terganggu dalam aktivitasnya sehari-hari.
- Lupus, merupakan penyakit autoimun yang dapat mengakibatkan peradangan kronis. Penyakit gangguan kekebalan tubuh ini dapat menyerang jaringan, sel, dan berbagai organ tubuh seperti sendi, darah, tulang, kulit, ginjal, jantung, paru-paru, otak, hingga tulang belakang.
Tindakan Medis Yang Bisa Dilakukan Dokter Reumatologi
Seorang pasien yang menemui dokter spesialis reumatologi, akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan awal. Di tahap ini dokter akan memberikan tindakan medis berupa pemeriksaan fisik dan wawancara medis seputar riwayat kesehatan pasien. Selain digunakan untuk menelusuri riwayat penyakit yang pernah dimiliki, wawancara medis juga digunakan untuk mengetahui apakah ada faktor genetik yang mempengaruhi kondisi pasien. Selain itu, pasien akan ditanyakan seputar gejala dan keluhan yang dialami. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter reumatologi juga menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes radiologi atau pencitraan guna mengetahui kondisi dalam tubuh, khususnya persendian dengan lebih jelas seperti: USG, CT scan, tes kepadatan tulang, dan MRI (Magnetic Resonance Imaging).
- Tes laboratorium guna mengetahui berbagai kandungan yang ada di dalam tubuh, seperti: pemeriksaan tulang akibat arthritis, pemeriksaan protein C-reaktif, pemeriksaan darah lengkap, analisa cairan sendi, dan pemeriksaan laju endap darah.
Dari berbagai pemeriksaan tersebut, maka dokter reumatologi akan menentukan penanganan yang tepat bagi pasien. Tindakan medis dan pengobatan yang dilakukan oleh dokter reumatologi bersifat non-bedah, mulai dari pemberian obat-obatan hingga terapi apabila dibutuhkan. Pada beberapa kasus, pasien reumatologi membutuhkan fisioterapi. Terapi ini umumnya diberikan dengan adanya kerjasama dengan dokter spesialis rehabilitasi medik.
Kapan Harus Menemui Dokter Reumatologi?
Gangguan kesehatan yang menyerang persendian, memerlukan penanganan yang tepat dan cepat. Hal ini diperlukan supaya penyakit dapat ditekan resikonya dan mengurangi potensi kerusakan persendian, tulang, maupun otot yang mampu mengganggu fungsi tubuh.
Meski masalah nyeri pada persendian dapat ditangani oleh dokter umum, namun berkonsultasi dengan dokter reumatologi lebih disarankan apabila Anda merasakan gejala seperti berikut:
- Fungsi sendi yang menurun dan sulit digerakkan.
- Terjadi perubahan bentuk pada tulang dan sendi.
- Timbul warna kemerahan yang disertai pembengkakan pada sendi.
- Muncul rasa nyeri yang berat dan berlangsung lama pada persendian.
- Rasa kaku yang luar biasa pada sendi dan otot hingga membatasi aktivitas.
Sebarkan info ini: