
Beranda / Dokter Spesialis / Radiologi
Daftar Dokter Radiologi di Dalam & Luar Negeri
Dokter Spesialis Radiologi
Selain mendeteksi keberadaan penyakit lewat pemeriksaan laboratorium atau patologi, seorang pasien juga bisa mengetahui penyakit yang dideritanya lewat pemeriksaan yang menggunakan berbagai alat pencitraan (imaging). Pemeriksaan ini bisa dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialis radiologi atau yang disebut juga sebagai radiolog.
Seorang dokter spesialis radiologi merupakan seseorang yang memiliki keahlian dalam mendeteksi penyakit atau gangguan kesehatan lewat bantuan alat pencitraan/radiasi. Tidak hanya berguna untuk mengetahui jenis gangguan kesehatan yang diderita pasien, bidang radiologi yang dikuasai oleh dokter spesialis ini juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit.
Prosedur pencitraan yang dilakukan oleh radiolog biasanya dibantu oleh alat yang mengeluarkan gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik, di antaranya melalui CT scan, MRI, rontgen, USG, hingga pemeriksaan nuklir seperti Positron Emission Tomography (PET) Scan. Ada pun pencitraan yang dilakukan berguna untuk melihat bagian dalam tubuh yang tidak terdeteksi dari pemeriksaan fisik. Dari pencitraan yang dilakukan, akan didapat gambar medis yang ditafsirkan dan dianalisis oleh seorang radiolog.
Keberadaan dokter spesialis radiologi begitu penting dalam mendukung berbagai bidang spesialisasi kedokteran, guna menentukan diagnosis dan tindakan medis yang diperlukan dalam menangani pasien. Bidang spesialisasi kedokteran yang berkorelasi dengan spesialis radiologi seperti ortopedi, penyakit dalam, pediatri, bedah, kardiologi, neurologi, pulmonologi, forensik, hingga obstetri dan ginekologi.
Untuk memperoleh gelar dokter spesialis radiologi (Sp.Rad), diperlukan waktu pendidikan yang cukup panjang. Setelah menempuh program pendidikan dokter umum, diperlukan waktu sekitar tujuh semester dalam menjalani program pendidikan spesialis radiologi. Bagi yang ingin melanjutkan pendidikan radiologi, tersedia beberapa sub-spesialis yang tersedia seorang dokter radiologi bisa memiliki gelar Sp.Rad(K). Apabila telah memiliki izin praktik, seorang radiolog dapat bernaung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI).
Spesialisasi Radiologi
Di dalam ilmu radiologi, terdapat tiga bidang utama spesialisasi radiologi yang dibedakan berdasarkan tujuan dan prosedur medis yang dilakukan. Tiga spesialisasi tersebut adalah radiologi umum, radiologi intervensi, dan radiologi onkologi.
- Radiologi umum, atau juga yang disebut sebagai radiologi diagnostik merupakan spesialisasi radiologi yang berfokus pada pemeriksaan dan digunakan untuk menentukan diagnosis penyakit atau gangguan kesehatan yang diderita pasien lewat pencitraan. Radiologi umum juga dapat dilakukan guna mengawasi perkembangan pasien yang telah menjalani pengobatan.Dalam perkembangannya, radiologi umum dibagi ke dalam beberapa cabang ilmu subspesialis yang lebih fokus dalam menangani pasien. Jenis-jenis sub-spesialisasi tersebut yakni:
- Radiologi anak
- Radiologi dada/toraks
- Radiologi kepala dan leher
- Radiologi payudara
- Radiologi saluran cerna
- Radiologi saluran kemih dan organ genital
- Radiologi muskuloskeletal
- Radiologi sistem saraf dan otak (neuroradiologi)
- Radiologi intervensional dan kardiovaskular
- Kedokteran nuklir
Ada pun dalam radiologi umum, pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa rontgen (X-ray), mamografi, USG, fluoroskopi, angiografi, CT scan, PET scan, PET-CT (kombinasi PET scan & CT scan), MRI, dan pencitraan nuklir.
Dalam beberapa kondisi khusus,pemeriksaan yang dilakukan dokter spesialis radiologi umum dapat menggunakan zat khusus yakni zat kontras. Kegunaan dari zat kontras ini adalah meningkatkan kejernihan & kualitas gambar dari berbagai metode pencitraan supaya dapat ditegakkan diagnosis yang tepat bagi pasien.
- Radiologi intervensi, merupakan spesialisasi radiologi yang fokus dalam mempermudah prosedur medis yang bersifat invasif minimal. Prosedur invasif minimal yang minim sayatan ini dilakukan untuk mendiagnosis dan memberikan penanganan medis terhadap suatu penyakit. Radiologi intervensi menggabungkan pencitraan dan invasif minimal untuk melakukan tindakan medis seperti kateter, memasukkan kamera, kabel, dan berbagai alat lain ke dalam tubuh. Seorang dokter spesialis radiologi intervensi dapat membantu memberikan penanganan pada gangguan kesehatan yang terjadi pada organ dalam, mengatasi kanker, fibroid pada rahim, penyumbatan pada arteri dan vena, hingga penyakit yang menyerang punggung.Pencitraan yang dilakukan oleh ahli radiologi intervensi biasanya melalui CT scan, MRI, USG, dan fluoroskopi (pencitraan yang menghasilkan satu sudut pandang).
- Radiologi onkologi, merupakan spesialisasi radiologi yang fokus dalam membantu menangani gangguan kesehatan berupa kanker dan tumor. Bila radiologi pada umumnya digunakan untuk membantu mendeteksi penyakit, spesialis radiologi onkologi menggunakan teknologi pencitraan untuk memberikan pengobatan lewat terapi radiasi/radioterapi. Prosedur medis radioterapi yang dilakukan dapat berupa memaparkan pasien dengan energi sinar-X dengan tingkatan tertentu yang bertujuan untuk membunuh, menghambat perkembangbiakan, maupun penyebaran sel kanker yang ada di dalam tubuh. Seorang ahli radiologi onkologi mampu merencanakan perawatan yang sesuai dengan kondisi pasien, serta memantau perkembangan pengobatan yang dijalani pasien. Meski begitu, perawatan dengan metode radioterapi ini tidak dianjurkan bagi perempuan yang sedang mengandung karena paparan radiasi bisa mengganggu pertumbuhan janin.
Penyakit yang Ditangani Dokter Radiologi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bidang radiologi memiliki beberapa fungsi dalam dunia kedokteran. Meski secara umum radiologi lebih digunakan untuk membantu diagnosis penyakit dengan lebih akurat, radiologi juga bisa digunakan sebagai penunjang prosedur medis lainnya maupun mengobati suatu penyakit.
Beberapa kondisi medis dan gangguan kesehatan yang dapat ditangani oleh bidang radiologi guna untuk mendeteksi penyakit maupun menangani gangguan kesehatan, di antaranya:
- Berbagai jenis kanker dan tumor.
- Gangguan kesehatan yang menyerang paru-paru, seperti bronkitis, tuberkulosis, pneumonia, bronkopneumonia, pneumotoraks, Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK).
- Gangguan kesehatan yang menyerang sistem pencernaan, seperti saluran cerna yang luka hingga mengalami pendarahan, asam lambung, hernia, kolesistitis, peritonitis, infeksi atau radang pencernaan.
- Gangguan kesehatan yang menyerang saluran kemih seperti infeksi saluran kemih, sumbatan saluran kemih, pembesaran prostat, infeksi ginjal.
- Gangguan kesehatan yang menyerang saraf dan otak, seperti stroke, pendarahan otak, meningitis, hidrosefalus, ensefalitis.
- Gangguan kesehatan yang menyerang jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung, gagal jantung kongestif, gangguan otot jantung, trombosis vena dalam, varises.
- Gangguan kesehatan yang menyerang organ reproduksi pria dan wanita, seperti pembengkakan vena dalam skrotum (varikokel), kista ovarium, torsio testis, infeksi rahim, fibroid rahim.
- Gangguan kesehatan yang menyerang sistem muskuloskeletal, seperti tulang dan sendi yang bergeser, tumor tulang, patah tulang tertutup, kelainan massa jaringan lunak.
Tindakan Medis Yang Bisa Dilakukan Dokter Radiologi
Seorang dokter radiologi memiliki beberapa tugas berkaitan dengan bidang yang dikuasainya, terutama yang berhubungan dengan prosedur pencitraan. Dokter radiologi mampu menentukan jenis pencitraan yang efektif dan aman dijalani oleh pasien, sehubungan dengan kondisi fisik pasien yang berbeda-beda. Dalam melakukan pemeriksaan, seorang dokter radiologi dapat dibantu oleh teknisi radiologi atau radiografer, hingga didapatkan hasil pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui seperti apa analisa dan evaluasi dokter radiologi terkait jenis gangguan kesehatan dan tingkat keparahannya. Dokter radiologi juga dapat menyarankan pemeriksaan lanjutan bila dibutuhkan.
Dalam lingkup radiologi umum, berikut ada beberapa penjabaran tindakan medis yang bisa dilakukan dokter radiologi berdasarkan bidang sub-spesialis, yaitu:
- Radiologi dada/toraks, dapat memberikan pemeriksaan radiologi berupa rontgen dada, USG pleura, dan CT scan rongga dada.
- Radiologi muskuloskeletal, dapat memberikan pemeriksaan radiologi berupa rontgen tulang, rontgen otot, MRI tulang, bone scan, USG pada jaringan lunak dan sendi, CT scan tulang.
- Radiologi saluran cerna, dapat memberikan pemeriksaan radiologi berupa CT kolonoskopi, CT saluran cerna, MRI saluran cerna, rontgen perut, barium enema, lopografi, barium meal.
- Radiologi saluran kemih dan organ genital, dapat memberikan pemeriksaan radiologi berupa uretrosistografi, micturating cysto urethrography, USG ginjal, genitografi, urografi intravena, retrograd/antegrade pyelografi, MRI organ kelamin dalam.
- Radiologi sistem saraf dan otak, dapat memberikan pemeriksaan radiologi berupa CT scan, MR myelography, USG otak, MRI otak dan saraf tulang belakang.
- Radiologi payudara, dapat memberikan pemeriksaan radiologi berupa USG payudara, CT scan payudara, pemeriksaan saluran susu (duktulografi), MRI payudara, dan mamografi.
- Radiologi intervensional dan kardiovaskular, dapat memberikan pemeriksaan radiologi berupa venografi, limfografi, guiding biopsy, embolisasi transarterial, angiografi.
- Radiologi kepala dan leher, dapat memberikan pemeriksaan radiologi berupa CT scan kepala dan leher, MRI, USG leher, dakriosistografi, sialografi.
- Radiologi kedokteran nuklir, dapat memberikan pemeriksaan radiologi berupa skintigrafi pada ginjal, tulang, tiroid, hepatobiliar, atau limfoskintigrafi.
Kapan Harus Menemui Dokter Radiologi?
Apabila pasien membutuhkan pemeriksaan lanjutan guna mendeteksi gangguan kesehatan, maka dapat disarankan untuk menemui dokter radiologi. Saran tersebut dapat diberikan oleh dokter umum maupun dokter spesialis tertentu yang telah melakukan pemeriksaan awal kepada pasien.
Selain itu, beberapa kondisi tertentu juga dapat diatasi oleh dokter radiologi. Misalnya, pengobatan dan terapi untuk menyembuhkan kanker yang bisa dilakukan oleh dokter radiologi onkologi. Hingga bantuan untuk memasang kateter seperti yang bisa dilakukan oleh dokter radiologi intervensi.
Sebarkan info ini: