Daftar Dokter Penyakit Tropis dan Infeksi di Dalam & Luar Negeri

Dokter Spesialis Penyakit Tropis dan Infeksi

Penyakit atau gangguan kesehatan ternyata dapat dipicu kemunculannya oleh iklim. Daerah beriklim tropis seperti Indonesia misalnya, memiliki suhu yang hangat, kelembapan serta curah hujan yang tinggi. Faktor iklim tersebut mendukung perkembangbiakkan virus, bakteri, juga jamur yang mampu menyebabkan munculnya penyakit dan infeksi yang disebut dengan penyakit tropis.

Penyakit tropis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, hingga parasit yang terjadi di daerah dengan iklim tropis, yakni daerah yang terletak di sekitar garis khatulistiwa. Penyakit tropis dapat disebarkan secara cepat, baik secara kontak langsung dari satu orang ke orang lainnya, maupun lewat hewan pembawa penyakit seperti nyamuk dan berbagai serangga. Beberapa penyakit tropis yang umum ditemui di antaranya adalah  demam berdarah dengue, malaria, infeksi jamur, rubella, chikungunya, hingga keracunan makanan.

Selain dipengaruhi oleh faktor iklim, penyakit tropis juga dipicu oleh faktor lingkungan yang kurang bersih dan fasilitas sanitasi yang belum memadai. Kawasan kumuh di daerah beriklim tropis, menjadi kawasan yang sangat cocok bagi patogen. Akibatnya, pemicu-pemicu infeksi dapat dengan mudah bersarang di tubuh manusia. Di sisi lain, penyakit tropis juga dapat menyebar ke daerah ke daerah di luar kawasan negara beriklim tropis yang ada di belahan utara atau selatan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya mobilitas manusia antarnegara dan juga pemanasan global.

Untuk menangani penyakit tropis, dibutuhkan seorang ahli yang memahami berbagai gejala, penyebab, hingga cara menanggulangi berbagai gangguan kesehatan tersebut yakni dokter penyakit tropik-infeksi. Di Indonesia, dokter ini termasuk ke dalam sub-spesialis penyakit dalam dan dapat dikenali lewat singkatan gelar Sp.PD-KPTI. Karena menjalani pendidikan sub-spesialis, waktu yang dibutuhkan untuk menjadi dokter penyakit tropik-infeksi tentunya lebih lama dari dokter spesialis biasa. Setelah mengambil pendidikan kedokteran umum dan pendidikan spesialis penyakit dalam, diperlukan waktu beberapa tahun untuk menjadi konsultan penyakit tropik-infeksi. 

Penyakit tropis tidak hanya menyerang penduduk lokal yang ada di suatu negara. Para turis yang datang dari Barat justru lebih rentan untuk terserang penyakit tropis karena tidak adanya kekebalan terhadap berbagai infeksi tropis ini. Apabila pulang ke negara asal dengan kondisi yang telah terinfeksi, kadangkala dokter di negara tersebut kesulitan untuk menentukan diagnosis penyakit karena jarang ditemui. Ketika penyakit tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan penyebaran penyakit tropis di negara tersebut.

Penyakit yang Ditangani Dokter Penyakit Tropis-Infeksi

Penyakit tropis-infeksi bisa menyerang dan ditularkan lewat banyak cara. Di negara-negara tropis dan berkembang, ada beberapa klasifikasi penyakit tropis yang patut diwaspadai keberadaannya:

  • Penyakit tropis-infeksi yang berasal dari makanan, yang bisa terjadi karena adanya bakteri, virus, parasit, dan berbagai kontaminasi yang dikandung dalam makanan. Iklim tropis, membuat bahan makanan lebih mudah busuk dan terkontaminasi. Diare, disentri, tipus, dan paratifus menjadi jenis penyakit yang sering ditemui. Mengonsumsi tiram dan kerang yang berada di perairan terkontaminasi juga dapat menyebabkan keracunan, hingga Hepatitis A.
  • Penyakit tropis-infeksi yang ditularkan lewat serangga. Beberapa jenis serangga yang dapat membawa patogen seperti nyamuk, tungau, hingga lalat. Nyamuk dapat menularkan penyakit seperti demam berdarah, chikungunya, malaria, zika, demam kuning, filariasis, Encephalitis B Jepang. Penyakit tifus endemik dan scrub typhus juga bisa dibawa oleh tungau shiga dan kutu tikus.
  • Penyakit tropis-infeksi yang ditularkan melalui air. Buruknya sanitasi, sumber air bersih yang terkontaminasi, serta kurangnya kesadaran untuk mengonsumsi air bersih, dapat memicu terserangnya penyakit. Air yang terkontaminasi oleh urin tikus dapat menyebabkan penyakit leptospirosis, yakni penyakit sistemik yang bisa berakibat timbulnya kegagalan multi-organ dan bahkan kematian. Mengonsumsi air yang terkontaminasi juga berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit Cryptosporidiosis, Giardiasis, amoebiasis.
  • Penyakit tropis-infeksi yang ditularkan lewat udara, dapat menyebar dengan cepat dan masif. Seperti penyakit meningitis meningokokus yang banyak terjadi di Afrika & kawasan ziarah di Arab Saudi, hingga tuberkulosis.

Sedangkan di Indonesia, terdapat beberapa jenis penyakit tropik-infeksi yang sering ditemui kasusnya, di antaranya:

  • Demam berdarah dengue, merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Masa inkubasi penyakit ini berlangsung sekitar 4-6 hari sejak digigit nyamuk dan menyebabkan beberapa gejala seperti demam tinggi, mual, muntah, sakit kepala, nafsu makan menurun, terasa nyeri (tulang, otot, belakang mata), terjadi pendarahan (mimisan, gusi berdarah, memar), muncul ruam kemerahan di badan.
  • Kaki Gajah, merupakan salah satu penyakit tropis yang juga dikenal dengan nama filariasis. Kaki gajah disebabkan oleh gigitan nyamuk yang membawa cacing parasit filaria dan menjadi parasit dalam tubuh manusia yang menyumbat aliran getah bening. Ada pun gejala yang ditimbulkan seperti pembengkakan (tungkai, lengan, organ kelamin), luka, dan demam.
  • Malaria, merupakan penyakit endemik di Indonesia yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit. Penyakit ini ditandai dengan gejala sakit kepala, menggigil, berkeringat, demam, mual, muntah, nyeri, dan lemas, dengan masa inkubasi selama 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Apabila tidak ditangani dengan segera, malaria dapat menyebabkan kerusakan otak.
  • Skistosomiasis, merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh cacing parasit skistosoma yang ada di perairan. Penyakit ini ditandai dengan gejala demam, batuk, muncul ruam dan rasa gatal, menggigil, pusing, gangguan pencernaan, nyeri pada sendi dan otot. Kondisi semakin parah apabila ditandai dengan keluarnya darah pada urin dan tinja, terjadi pembengkakan (perut, ginjal, atau limpa), hingga kelumpuhan. Selain skistosomiasis, ditemukan beberapa penyakit cacingan lain di Indonesia seperti penyakit cacing kremi, cacing pita, cacing tambang, dan cacing gelang.
  • Infeksi jamur, merupakan penyakit tropis yang paling mudah muncul seperti kurap, panu, kandidiasis, dan jamur kuku. Penyakit ini bisa disebabkan oleh kurangnya kebersihan tubuh, kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, serta kurangnya daya tahan tubuh. 
  • Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang dapat menyerang organ paru-paru, kelenjar getah bening, ginjal, otak, saluran pencernaan, hingga kulit. Penyakit ini sangat mudah ditularkan lewat udara, khususnya apabila ada penderita yang batuk atau bersih. Munculnya tuberkulosis umumnya ditandai dengan keringat dingin, lemas, batuk berdarah, batuk berkepanjangan lebih dari tiga minggu, hingga penurunan berat badan.
  • Kusta, merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini menyebabkan kerusakan saraf dan kecacatan pada kulit, mata, dan lapisan mukosa hidung. Munculnya penyakit ini biasanya ditandai dengan rasa kesemutan, muncul bercak merah atau putih di kulit, kerontokan pada bulu mata, alis dan bagian tubuh lainnya, muncul luka tanpa rasa nyeri, sendi bengkak dan nyeri.

Tindakan Medis Yang Bisa Dilakukan Dokter Penyakit Tropik-Infeksi

Seperti dokter pada umumnya, dokter penyakit tropik-infeksi akan memberi penanganan yang diawali dengan penelusuran riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik guna mengevaluasi kondisi pasien. 

Apabila pemeriksaan fisik masih belum cukup, dokter dapat menyarankan pasien untuk menjalani pemeriksaan penunjang lainnya. Setelah itu, dokter akan menentukan diagnosis dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. 

Dokter penyakit tropik-infeksi juga dapat bekerja sama dengan dokter gizi, guna memberi asupan nutrisi yang cukup supaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Serta, memberikan edukasi tentang menjaga kebersihan diri, sanitasi, dan mengolah berbagai asupan tubuh dengan benar sebelum dikonsumsi.

Kapan Harus Menemui Dokter Penyakit Tropik-Infeksi?

Menemui dokter penyakit tropik-infeksi, dapat dilakukan apabila Anda berkemungkinan besar mengalami penyakit tropis. Penyakit malaria, tuberkulosis, dan demam berdarah dengue harus mendapatkan penanganan secepat mungkin untuk meminimalisir dampak penyakit tersebut. 

Pemeriksaan juga dibutuhkan apabila Anda memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Hal ini dikarenakan penyakit tropis umumnya mudah menular dan akan lebih rentan dialami oleh mereka yang terganggu sistem daya tahan tubuhnya.

Selain itu, Anda perlu menemui dokter apabila hendak bepergian ke negara-negara tropis dan berkembang untuk memeriksakan diri dan mendapat imunisasi. Hal yang sama juga berlaku apabila Anda telah melakukan perjalanan ke luar negeri. Anda perlu memeriksakan kondisi kesehatan secara menyeluruh, guna memastikan ada atau tidaknya penyakit yang di bawa. 

Sebarkan info ini: