Daftar Dokter Penyakit Dalam di Dalam & Luar Negeri

Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Berbagai gangguan dan penyakit yang terjadi di organ tubuh bagian dalam, memerlukan penanganan yang tepat dari dokter spesialis penyakit dalam. Dokter spesialis ini disebut juga sebagai internis. Seorang internis harus menguasai ilmu penyakit dalam, yakni ilmu kedokteran yang menangani orang dewasa dan lansia, mulai dari penyakit non-bedah hingga berbagai keluhan dan gejala penyakit yang mencakup hampir seluruh tubuh manusia.

dokter spesialis penyakit dalam - internis

Saking kompleksnya urusan organ dalam manusia, dokter dengan spesialisasi ini harus menyelesaikan pendidikan spesialis penyakit dalam selama setidaknya sembilan semester atau 4,5 tahun. Dokter internis dapat dikenali dengan adanya gelar SpPD yang dimilikinya. 

Di Indonesia, dokter spesialis penyakit dalam bernaung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) yang berdiri sejak 16 November 1957. Anggota yang tercatat dalam PAPDI hingga saat ini, sekitar 4.365 Internis dari seluruh Indonesia. 

Sub-spesialis Ilmu Penyakit Dalam

Ilmu spesialis penyakit dalam ternyata memiliki cabang yang tergolong banyak dan terbagi dalam beberapa sub-spesialisasi. Dokter-dokter sub-spesialis (Konsultan) penyakit dalam memiliki penguasaan yang lebih komprehensif terkait bidang keilmuannya, seperti:

Alergi-Imunologi Klinik (Sp.PD-KAI)
Dokter ini memiliki mampu menangani segala permasalahan terkait alergi dan gangguan imunitas. Beberapa penyakit yang sering ditangani oleh dokter spesialis ini adalah asma, rinitis alergi, urtikaria atau biduran. Reaksi anafilaksis, penyakit imunologi paru, hingga reaksi transplantasi organ (graft versus host response).

Nefrologi; Ginjal-Hipertensi (Sp.PD-KGH)
Dokter ini memiliki spesialisasi organ dalam terkait dengan ginjal, tekanan darah tinggi, dan ketidakseimbangan cairan serta mineral di dalam tubuh. Beberapa penyakit yang umumnya ditangani oleh dokter nefrologi adalah penyakit gagal ginjal, nefropati diabetik, hiperplasia prostat, hipertensi, infeksi saluran kemih, hingga batu ginjal.

Gastroenterologi-Hepatologi (Sp.PD-KGEH)
Sub-spesialis gastroenterologi-hepatologi memiliki kemampuan dalam menangani masalah organ dalam seputar sistem pencernaan, seperti lambung, usus, hati, pankreas dan kantung empedu. Sub-spesialis kedokteran penyakit dalam ini bertugas menangani masalah pada sistem pencernaan, seperti lambung, pankreas, usus, hati, dan kantung empedu. Penyakit yang biasa ditangani oleh dokter ini seperti hepatitis, gagal hati, gastritis, hernia, malabsorbsi, intoleransi makanan, sirosis, radang saluran dan kantung empedu, radang usus, konstipasi, hingga kanker saluran cerna.

Geriatri (Sp.PD-KGer)
Keluhan dan masalah kesehatan yang berhubungan dengan pasien berusia lanjut, memerlukan penanganan dari dokter sub-spesialis geriatri. Kasus yang biasa ditangani oleh dokter ini adalah imobilitas, inkontinensia urine, gangguan tidur, demensia, sindrom geriatri, malnutrisi, delirium, disfungsi seksual, gagal jantung, hipertensi, Parkinson, osteoporosis dan berbagai penyakit lainnya yang sering dialami oleh orang lanjut usia.

Hematologi – Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM)
Berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan darah, limpa dan berbagai jenis kanker, memerlukan penanganan khusus dari seorang dokter spesialis konsultan hematologi-onkologi. Dokter ini biasanya menangani kasus seperti anemia defisiensi besi, thalasemia, anemia aplastik, hemofilia, kelainan sumsum tulang, leukemia, ataupun melanoma.

Kardiovaskular (Sp.PD-KKV)
Sebagai organ dalam yang berperan penting bagi tubuh manusia, jantung beserta pembuluh darah perlu ditangani secara khusus apabila mengalami gangguan. Dokter konsultan spesialis penyakit dalam kardiovaskular adalah yang memahami segala seluk beluk seputar jantung dan pembuluh darah pada orang dewasa. Kasus penyakit yang sering ditemui seperti penyakit jantung, syok kardiogenik, miokarditis, angina pektoris, hipertensi, penyakit katup jantung, penyakit jantung bawaan, hingga tumor jantung.

Endokrin-Metabolik-Diabetes (Sp.PD-KEMD)
Dokter internis yang satu ini menangani berbagai masalah kesehatan yang terkait dengan sistem endokrin (kelenjar) serta kelainan metabolisme. Kasus yang sering ditangani oleh dokter ini seperti gangguan hipotalamus dan pituitari, gangguan hormon, gangguan tiroid, penyakit kelenjar adrenal, juga obesitas.

Pulmonologi (Sp.PD-KP)
Permasalahan kesehatan yang terkait dengan sistem pernapasan, ditangani secara intensif oleh dokter internis pulmonologi. Penyakit yang sering ditangani umumnya berhubungan dengan organ paru-paru seperti tuberkulosis paru, pneumonia, kanker paru, bronkitis, emboli paru, hingga gagal napas.

Reumatologi (Sp.PD-KR)
Dokter yang satu ini memiliki spesialisasi organ dalam yang berhubungan dengan sendi, otot, tulang, dan jaringan penyambung seperti tendon. Kasus yang umum ditemui oleh dokter ini adalah trauma sendi, artritis, reumatoid, penyakit lupus, demam reumatik, hingga osteomielitis.

Psikosomatik (Sp.PD-KPsi)
Pikiran dan tubuh ternyata saling berhubungan, termasuk dalam memicu munculnya penyakit. Adapun keadaan tersebut disebut sebagai gangguan psikosomatis, ketika pikiran mempengaruhi tubuh dan menyebabkan munculnya penyakit ataupun semakin parah. Dokter spesialis penyakit dalam konsultan psikosomatik, mampu menangani gangguan psikosomatis seperti gangguan kecemasan, gangguan panik, sindrom kelelahan kronik, gangguan tidur, tension headache, disfungsi ereksi dan disfungsi seksual psikogenik, juga nyeri atau gangguan fungsi tubuh terkait gangguan psikologis. 

Penyakit Tropik-Infeksi (Sp.PD-KPTI)
Berbagai permasalahan seputar penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit ditangani oleh dokter ini. Kasus penyakit yang sering ditemui adalah demam berdarah dengue, chikungunya, rubella, toksoplasmosis, rabies, malaria, infeksi cacing infeksi jamur sistemik, antraks, tetanus, ataupun keracunan makanan karena infeksi.

Penyakit Yang Ditangani Dokter Internis

Sesuai dengan namanya, dokter spesialis penyakit dalam menangani berbagai penyakit yang terjadi berbagai jaringan atau organ dalam tubuh.

Beberapa penyakit yang sering ditemui oleh dokter internis:

  • Asma
  • Batu ginjal
  • Bronkitis
  • Demensia
  • Disfungsi seksual
  • Gagal jantung
  • Gangguan tidur
  • Hipertensi
  • Osteoporosis
  • Parkinson
  • Tuberkulosis

Tindakan Medis Yang Bisa Dilakukan Dokter Internis

Sebagai dokter spesialis penyakit dalam, dokter internis mampu melakukan berbagai tindakan medis. Dalam praktiknya, dokter spesialis penyakit dalam bisa bekerja sama dengan dokter spesialis konsultan lainnya untuk memberikan tindakan yang tepat bagi pasien.

Beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan oleh dokter internis, di antaranya:

  • Melakukan evaluasi terhadap kondisi pasien, baik menelusuri riwayat kesehatan hingga pemeriksaan fisik.
  • Memberikan diagnosis penyakit.
  • Memberikan edukasi dan layanan kesehatan yang bersifat preventif seperti pemberian vaksin dewasa.
  • Melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, EKG, pemeriksaan fungsi paru, analisis cairan tubuh, rontgen, USG, dan CT scan.
  • Memberikan pengobatan yang sesuai dengan diagnosis dan kondisi pasien.
  • Memberikan penanganan pada keadaan kritis dan kedaruratan medis.
  • Berkolaborasi dengan dokter gizi guna mengatur asupan nutrisi khususnya bagi beberapa penyakit seperti diabetes melitus, malnutrisi, obesitas, dan penyakit ginjal kronik.

Kapan Harus Berobat ke Dokter Internis

Sebelum datang ke dokter spesialis penyakit dalam, umumnya pasien akan diperiksa terlebih dahulu oleh dokter umum guna pemeriksaan awal dan gejala yang dialami. Selanjutnya, dokter internis juga bisa merujuk pasien ke dokter konsultan spesialis penyakit dalam apabila kasus yang dihadapi memerlukan penanganan khusus yang lebih intensif. Sehingga, pasien bisa mendapatkan pengobatan yang tepat. 

Dalam beberapa kondisi, Anda bisa langsung menemui dokter spesialis penyakit dalam ketika Anda sudah yakin dengan keluhan penyakit yang ditemui. Selain itu, konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam juga bisa dilakukan apabila Anda membutuhkan second opinion untuk mendiagnosis penyakit.

Selain itu, Anda disarankan untuk segera menemui dokter internis apabila mengalami kondisi berikut:

  • Memiliki keluhan atau gejala yang mempengaruhi sistem dan organ tubuh.
  • Mengalami gejala yang luas dan kompleks.
  • Membutuhkan perawatan komprehensif jangka panjang.
  • Membutuhkan perawatan pencegahan terhadap penyakit tertentu.

Sebarkan info ini: