Daftar Dokter Endokrin di Dalam & Luar Negeri

Dokter Spesialis Endokrin

Seorang dokter spesialis endokrin memiliki kemampuan dalam menangani berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem endokrin, yakni sistem yang mengatur bagaimana berbagai hormon diproduksi dan diatur lewat organ dan kelenjar tubuh manusia. Sedangkan endokrinologi merupakan ilmu kedokteran yang mempelajari secara mendalam tentang sistem endokrin dan organ yang terlibat di dalamnya, baik seputar aktivitas dan perilaku yang turut dipengaruhi oleh kerja sistem endokrin.

Sistem endokrin sendiri terdiri dari beberapa kelenjar yang mampu memproduksi hormon bagi tubuh, yakni kelenjar tiroid, kelenjar pankreas, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari, hingga kelenjar di alat reproduksi. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar tersebut berfungsi sebagai pengirim pesan kimiawi dan akan mendorong sel maupun jaringan untuk bekerja yang umumnya berlangsung secara tak sadar di dalam tubuh.

Banyak orang awam yang belum akrab dengan peran seorang dokter spesialis endokrinologi. Padahal, dokter endokrinologi berperan penting dalam menangani kasus kesehatan yang berhubungan dengan produksi dan sekresi hormon yang sangat berdampak pada metabolisme tubuh. Ada berbagai faktor yang bisa mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh sehingga diperlukan penanganan yang tepat.

Seperti kemungkinan yang akan terjadi apabila organ pankreas mengalami gangguan dalam memproduksi insulin, maka proses penyimpanan dan peredaran gula darah/glukosa akan terganggu. Gangguan insulin pada seseorang dapat mempengaruhi kondisi tubuh, karena penyebaran glukosa yang memasok energi bagi tubuh menjadi terhambat. Ketika kondisi ini terjadi, maka diperlukan penanganan oleh dokter spesialis endokrinologi untuk mengatasi dan mencari tahu penyebab terganggunya fungsi insulin dalam tubuh.

Untuk menjadi seorang spesialis endokrinologi dibutuhkan waktu yang cukup panjang, hingga lebih dari sepuluh tahun. Seperti pendidikan kedokteran lainnya, dibutuhkan waktu minimal empat tahun untuk menjalani pendidikan dokter umum. Setelah itu, mengambil pendidikan spesialis dan residensi setidaknya 3-4 tahun, serta pelatihan fellowship yang bisa memakan waktu 2-3 tahun.

Di Indonesia, dokter spesialis endokrinologi tergabung dalam Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) dan umumnya memiliki gelar Sp.PD-KEMD.

Tentang Kelenjar dan Sistem Endokrin

Untuk mengatur alur metabolisme dan aktivitas tubuh, terdapat sistem yang mengendalikan berbagai senyawa kimia seperti sistem endokrin. Peranan sistem endokrin begitu vital bagi tubuh manusia karena mengatur kerja hampir seluruh sel, organ, dan fungsi dalam tubuh lewat koordinasi senyawa kimia yang dibantu oleh hormon yang dihasilkan kelenjar-kelenjar dalam sistem tersebut. Tidak heran bahwa proses kerja sistem endokrin banyak melibatkan sistem saraf dan membentuk sistem neuroendokrin, guna menyokong aktivitas tubuh.

Kelenjar dan hormon yang terdapat dalam sistem endokrin merupakan bagian penting yang berfungsi layaknya fondasi. Ketahanan dan daya kerja tubuh dipengaruhi oleh sistem endokrin guna beraktivitas lebih efektif. Setiap hormon yang dihasilkan oleh berbagai kelenjar di sistem endokrin secara spesifik mengatur kerja organ atau sel tertentu. Hormon-hormon tersebut mengandung senyawa kimia tertentu yang mengirim informasi dan perintah dari dan kepada satu sel ke lainnya yang beredar lewat aliran darah.

Berikut merupakan berbagai kelenjar yang menyusun sistem endokrin, yakni:

  • Kelenjar pituitari, atau yang juga disebut sebagai hipofisis memiliki peranan yang sangat penting bagi sistem endokrin karena memproduksi hormon yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar lain dalam sistem ini. Kelenjar pituitari juga memproduksi hormon prolaktin yang penting bagi wanita menyusui, serta hormon luteinizing yang mengatur kadar estrogen pada wanita dan testosterone pada laki-laki.
  • Kelenjar tiroid, yakni kelenjar yang menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Hormon tersebut berfungsi sebagai pengendali tingkat pembakaran energi dari zat-zat makanan yang ada dalam tubuh. Kelenjar tiroid juga memiliki sel parafolikuler yang menghasilkan hormon kalsitonin, hormon yang membantu pembentukan tulang. 
  • Kelenjar paratiroid, yakni penghasil hormon paratiroid yang berfungsi dalam mengatur jumlah kalsium dalam darah. Supaya bisa berfungsi optimal, hormon paratiroid bekerja sama dengan hormon kalsitonin yang berasal dari kelenjar tiroid. 
  • Kelenjar adrenal, terdiri dari dua bagian yakni korteks dan medula. Bagian korteks pada kelenjar adrenal menghasilkan hormon kortikosteroid yang berperan penting dalam mengatur cairan dan kadar garam supaya tetap seimbang di dalam tubuh. Selain itu hormon kortikosteroid juga berperan dalam mengatur metabolisme tubuh, menjaga sistem imun, mengatur fungsi seksual, dan mengatur respons tubuh saat di bawah tekanan/stress. Sedangkan bagian medulla pada kelenjar adrenal menghasilkan hormon epinefrin/adrenalin, yang berpengaruh pada peningkatan tekanan darah dan detak jantung.
  • Kelenjar pankreas, merupakan kelenjar yang memproduksi hormon glukagon dan hormon insulin yang berfungsi dalam mengatur kadar gula dalam darah dan mengatur simpanan energi pada tubuh.
  • Kelenjar reproduksi, menghasilkan hormon yang penting bagi proses reproduksi. Pada pria, kelenjar reproduksi disebut sebagai testis yang menghasilkan hormon testosteron dan terletak di dalam skrotum. Pada perempuan, kelenjar reproduksi disebut sebagai indung telur/ovarium yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, yang terletak di rongga panggul.

Penyakit yang Ditangani Dokter Endokrinologi

Mengingat bahwa sistem endokrin beserta hormon yang dihasilkannya mempengaruhi berbagai aktivitas tubuh, maka penanganan dari dokter endokrinologi dibutuhkan apabila terjadi gangguan kesehatan yang menyerang kelenjar-kelenjar dalam sistem endokrin. Gangguan yang muncul biasanya indikasi dari ketidakseimbangan hormon, sehingga pengobatan diperlukan untuk mengembalikan hormon menjadi normal.

Ada beberapa penyakit atau gangguan kesehatan pada sistem endokrin yang memerlukan penanganan dari dokter endokrin secara langsung, yakni:

  • Diabetes, merupakan penyakit yang disebabkan tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini bisa timbul apabila hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas tidak seimbang, karena hormon insulin mengatur kadar glukosa dalam tubuh. Penyakit yang umum ditemui oleh dokter endokrinologi adalah diabetes melitus, karena hormon insulin tidak bekerja optimal. Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala seperti mengalami rasa haus dan lapar yang terlalu sering, mudah lelah, intensitas buang air kecil meningkat, berat badan yang naik atau turun dengan drastis, hingga gangguan penglihatan. 
  • Akromegali, yakni penyakit yang terjadi karena berlebihnya hormon pertumbuhan yang dihasilkan kelenjar pituitari, sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal di bagian tubuh tertentu. Penyakit akromegali ditandai dengan beberapa gejala seperti ukuran bagian tubuh yang terlalu besar seperti hidung, bibir, lidah, tangan atau kaki, struktur tulang muka yang mengalami perubahan, terasa nyeri pada sendi dan tubuh, terasa lemas, sakit kepala, hingga suara yang berat/dalam, terjadi penebalan pada kulit.
  • Penyakit Addison, merupakan penyakit yang terjadi karena kelenjar adrenal yang rusak dan menyebabkan kortison dan aldosteron dalam tubuh menurun. Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti depresi, sakit kepala, diare, turunnya nafsu makan, hiperpigmentasi kulit, hipoglikemia, gangguan menstruasi, meningkatnya nafsu untuk mengonsumsi garam, mual.
  • Sindrom cushing, yakni penyakit yang terjadi karena kelenjar adrenal memproduksi kortisol yang terlalu banyak. Penyakit ini ditandai dengan adanya lemak di antara bahu (buffalo hump), osteoporosis, hiperglikemia, haus terus menerus, diskolorasi kulit, hipertensi, obesitas pada tubuh bagian atas, wajah bundar, hingga mudah marah.
  • Penyakit Graves, yakni penyakit yang termasuk dalam hipertiroidisme atau tingginya hormon tiroid dalam tubuh. Gejala penyakit ini meliputi mata menonjol, terasa lelah, pembesaran kelenjar tiroid, diare, sulit tidur, tidak teraturnya detak jantung, tremor, mudah marah, intoleransi terhadap panas, hingga terjadi penebalan pada kulit.
  • Hashimoto’s Thyroiditis, yakni penyakit yang muncul karena produksi hormon tiroid yang rendah (hipotiroidisme) karena diserang oleh sistem imun. Beberapa gejala yang muncul seperti konstipasi, lelah, pembesaran kelenjar tiroid, gangguan menstruasi, intoleransi terhadap dingin, rambut mudah rontok dan kering, lambatnya detak jantung, berat badan bertambah. 
  • Gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan di masa pubertas, yang biasa ditangani oleh dokter endokrinologi anak.
  • Gangguan metabolisme.
  • Infertilitas.
  • Menopause.
  • Masalah berat badan.
  • Osteoporosis.

Tindakan Medis Yang Bisa Dilakukan Dokter Endokrinologi

Seorang dokter endokrinologi mampu memberikan tindakan medis pada kasus-kasus atau penyakit yang umumnya disebabkan oleh gangguan hormon. Dokter endokrinologi layaknya dokter lain pada umumnya, akan menegakkan diagnosis berdasarkan pemeriksaan awal. Beberapa hal yang dilakukan umumnya berupa penelusuran riwayat kesehatan pasien serta keluarga, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan lanjutan seperti tes darah dan tes urin guna mengetahui kadar hormon dalam tubuh.

Kandungan hormon yang ditelusuri dari hasil pemeriksaan lanjutan akan ditelaah lebih lanjut untuk melihat adanya gangguan pada sistem endokrin. Jika gangguan tersebut ditemukan, maka dokter akan memberi tindakan berupa pengobatan maupun tindakan lain yang sesuai dengan kondisi pasien.

Kapan Harus Berobat ke Dokter Endokrinologi?

Gangguan pada hormon maupun kelenjar yang ada pada sistem endokrin tidak bisa dianggap enteng. Terlebih apabila Anda mulai mengalami perubahan yang signifikan pada tubuh dan aktivitas terasa tidak normal. Anda disarankan untuk segera menemui dokter endokrinologi jika berada dalam kondisi seperti berikut:

  • Beresiko memiliki penyakit bawaan atau kecacatan genetik yang mampu memengaruhi kadar hormon dalam tubuh. 
  • Menjalani gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan sering mengonsumsi makanan cepat saji.
  • Berada pada usia lanjut, yang mempengaruhi produksi hormon.
  • Mengalami beberapa gejala yang menunjukkan hormon tidak seimbang seperti rambut rontok, lelah, letih, mandul, sulit mengendalikan suhu tubuh, obesitas.
  • Memiliki penyakit yang mempengaruhi sistem endokrin seperti kanker pada kelenjar tertentu.
  • Terjadi perubahan dari segi kognitif dan perilaku, mengalami depresi, tertekan, kesulitan tidur, hingga perubahan nafsu makan.
  • Sering mengalami sakit perut tanpa penyebab yang jelas.
  • Kondisi kulit terlalu kering.
  • Sering kesemutan pada kaki dan tangan.Perubahan berat badan

Sebarkan info ini: