Daftar Dokter Bedah Umum di Dalam & Luar Negeri

Dokter Spesialis Bedah Umum

Ada berbagai teknik pengobatan yang bisa dilakukan seorang dokter kepada pasien. Apabila obat-obatan tidak mampu mengatasi gangguan kesehatan pasien secara maksimal, maka salah satu yang bisa dilakukan adalah memberikan tindakan operasi/bedah. Di sinilah dokter spesialis bedah umum memiliki peranan yang penting.

Dalam bahasa Yunani, ilmu bedah berasal dari istilah “cheirourgia” yang memiliki arti “pekerjaan tangan”. Tugas utama dari dokter spesialis bedah adalah mengobati luka atau penyakit melalui prosedur bedah manual ataupun bedah instrumen.

Dokter spesialis bedah menangani penyakit, cedera, atau kondisi gawat darurat melalui metode bedah (operatif) dan obat-obatan. Dokter spesialis ini mempelajari hampir seluruh tubuh manusia dan cara melakukan operasi di berbagai bagian tubuh. Namun, organ-organ tertentu membutuhkan penanganan dokter spesialis bedah lainnya seperti otak ataupun jantung. Sehingga, besar kemungkinan bahwa dokter spesialis bedah umum akan bekerja sama dengan dokter spesialis bedah lainnya dalam menangani suatu kasus.

Seorang dokter bedah umumnya juga disebut sebagai surgeon. Meski begitu, tidak semua surgeon merupakan dokter spesialis bedah umum karena sebutan untuk ahli bedah ini juga berlaku bagi dokter gigi atau dokter hewan.

Di dalam negeri, dokter spesialis bedah umum tergabung dalam organisasi PABI yang sah sejak 2002. PABI adalah Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia yang bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan bergabung di dalam IKABI (Ikatan Ahli Bedah Indonesia).

Jenis-jenis Bedah

Sebelum Anda menemui dokter spesialis bedah umum, ada baiknya ketahui terlebih dahulu berbagai jenis bedah guna mempersiapkan hal-hal yang ingin ditanyakan terkait masalah Anda.

Berikut adalah jenis-jenis bedah yang dibagi berdasarkan jenis prosedur, alat yang digunakan, jenis sayatan, pemilihan waktu, bagian tubuh, dan tujuan dilakukannya operasi.

Jenis Bedah Berdasarkan Prosedur

  • Reseksi, yakni pembedahan yang mengangkat seluruh atau sebagian jaringan organ di tubuh pasien. 
  • Amputasi, yakni pembedahan yang dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi dengan memotong bagian tubuh tertentu.
  • Bedah rekonstruktif, yakni pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki bagian tubuh yang terluka, cacat, atau rusak.
  • Bedah kecantikan, yakni pembedahan yang dilakukan untuk tujuan kecantikan, seperti operasi plastik.
  • Cangkok, yakni pembedahan yang bertujuan untuk menggantikan organ tubuh yang rusak dengan organ “baru” yang berasal dari sumber lain.
  • Penanaman kembali, apabila reseksi dilakukan untuk mengangkat jaringan di tubuh, maka pembedahan ini adalah kebalikannya. Penanaman kembali adalah prosedur bedah untuk melekatkan kembali bagian tubuh yang sempat terlepas.

Jenis Bedah Berdasarkan Alat

  • Bedah mikroskopi, yakni pembedahan yang memanfaatkan teknologi mikroskopis, yang umumnya digunakan dalam pembedahan saraf dan mengobati daerah otak.
  • Bedah endoskopi, yakni pembedahan yang menggunakan alat endoskopi atau tabung fleksibel yang dilengkapi kamera di salah satu ujungnya. Hal ini dilakukan untuk melihat gambaran organ bagian dalam.
  • Bedah robotik, yakni pembedahan yang memanfaatkan sistem komputer guna mengendalikan lengan robot beserta ujung efektornya. 
  • Bedah laser, yakni pembedahan yang menggunakan sinar laser guna memperbaiki jaringan yang ada di dalam tubuh. Seperti yang dilakukan untuk menutup bagian pembuluh darah di organ mata pasien penderita diabetes.

Jenis Bedah Berdasarkan Sayatan

  • Laparoskopi, yakni pembedahan yang memerlukan sayatan berukuran kecil. Operasi bedah yang besar justru lebih sering menggunakan teknik laparoskopi guna mengurangi rasa sakit dan waktu di masa pemulihan.
  • Laparotomi, yakni pembedahan yang memerlukan sayatan berukuran besar..

Jenis Bedah Berdasarkan Waktu

  • Bedah darurat, yakni pembedahan yang dilakukan saat kondisi darurat dan dilakukan untuk menyelamatkan hidup pasien. Umumnya pada pasien yang mengalami kecelakaan parah atau cedera yang memicu trauma. 
  • Bedah semi-elektif, yakni pembedahan yang bisa ditunda pelaksanaannya dan umumnya dilakukan untuk mencegah efek buruk dari gangguan kesehatan..
  • Bedah elektif, yakni pembedahan yang dilakukan sesuai dengan permintaan pasien dan bertujuan untuk menghindarkan pasien dari ancaman penyakit..

Jenis Bedah Berdasarkan Bagian Tubuh

  • Bedah tulang, yakni pembedahan yang dilakukan pada otot dan tulang.
  • Bedah jantung, yakni pembedahan pada organ jantung seperti operasi bypass jantung dan ring jantung..
  • Bedah saluran pencernaan, yakni pembedahan di organ-organ yang bekerja pada sistem pencernaan. 
  • Bedah mulut, yakni pembedahan yang dilakukan pada mulut dan area rahang atas.

Jenis Bedah Berdasarkan Tujuan

  • Bedah terapi, yakni pembedahan yang berguna untuk mengatasi penyakit yang telah diderita pasien.
  • Bedah penyelidikan, yakni pembedahan yang berguna untuk memastikan dugaan dari diagnosa.

Sub-spesialis Dokter Bedah Umum

Untuk menjadi dokter bedah, seseorang harus menyelesaikan pendidikan dan profesi dokter umum, lalu menyelesaikan pendidikan spesialis bedah umum. Perlu diingat bahwa ilmu bedah memiliki banyak spesialisasi selain bedah umum.

Beberapa spesialis ilmu bedah di antaranya:

  • Spesialis Bedah Umum
  • Spesialis Orthopedi
  • Spesialis Urologi
  • Spesialis Bedah Plastik
  • Spesialis Bedah Saraf
  • Spesialis Bedah Toraks, Kardiak & Vaskular
  • Spesialis Bedah Anak

Sementara dalam sub-spesialis dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

  • Spesialis Bedah Sub-spesialis Vaskular dan Endovaskular
  • Spesialis Bedah Sub-spesialis Bedah Digestif
  • Spesialis Bedah Sub-spesialis Bedah Onkologi

Tindakan Medis Yang Bisa Dilakukan Dokter Spesialis Bedah Umum

Dokter spesialis bedah umum bertugas dalam merawat pasien mulai saat sebelum, selama, dan setelah prosedur pembedahan. Dalam prakteknya, dokter spesialis bedah umum seringkali menerima rujukan pasien dari dokter umum atau dokter spesialis lainnya. Pasien rujukan tersebut akan memeriksa dan melakukan diagnosis guna menentukan apakah diperlukan prosedur pembedahan. Apabila tindakan bedah akan dilakukan, maka dokter bedah akan bekerja sama dengan dokter anestesi dan perawat di ruang operasi dalam menangani pasien.

Berikut adalah beberapa tindakan yang dilakukan dokter bedah umum:

  • Memfasilitasi konsultasi, informasi, dan edukasi pada pasien terkait penyakit yang diderita.
  • Melakukan diagnosis penyakit berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti laparoskopi, endoskopi, USG, Rontgen, CT-scan, MRI, PET-scan, dan tes laboratorium.
  • Biopsi (pengambilan sampel jaringan) misalnya pada benjolan atau tumor pada bagian tubuh tertentu gua mengetahui penyakit yang diderita.
  • Melakukan bedah invasif maupun invasif minimal bagi pasien, serta menanggulangi komplikasi dari pembedahan yang dilakukan saat emergensi/darurat maupun elektif.
  • Melakukan bedah dengan berbagai prosedur baik reseksi (pengangkatan organ/jaringan), amputasi, cangkok, hingga penanaman kembali.
  • Mempermudah prosedur cuci darah lewat pembuatan jalur dari pembuluh darah ataupun rongga perut..
  • Memantau perawatan luka di masa pemulihan seperti luka pascaoperasi, luka infeksi, hingga luka bakar.
  • Merawat pasien sejak sebelum hingga pascaoperasi.

Penyakit yang Bisa Ditangani Dokter Spesialis Bedah Umum

Penyakit yang ditangani dokter spesialis bedah umum adalah penyakit yang tidak bisa ditangani hanya dengan obat-obatan sehingga memerlukan tindakan pembedahan.

Beberapa penyakit yang ditangani adalah:

  • Usus buntu.
  • Peritonitis.
  • Abses hati.
  • Tumor jinak, seperti fibroma, adenoma, dan lipoma.
  • Tumor atau kanker seperti kanker payudara, kanker usus, dan kanker lambung.
  • Hernia.
  • Luka akibat terbakar atau tusukan.
  • Cacat bawaan lahir/kelainan kongenital yang perlu direkonstruksi.
  • Kelainan empedu, seperti batu empedu, infeksi dan radang empedu.
  • Patah tulang maupun pergeseran tulang.

Kapan Harus Berobat ke Dokter Spesialis Bedah Umum?

Apabila Anda masih ragu tentang penyakit yang dimiliki, Anda bisa terlebih dahulu menemui dokter umum guna mendeteksi dan melakukan diagnosis. Dari situ, Anda bisa mempertimbangkan apakah dibutuhkan penanganan dokter spesialis bedah umum.

Pasien yang berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah, akan menjalani serangkaian pemeriksaan medis, terutama bagi yang memiliki:

  • Kebiasaan merokok berat atau memiliki tekanan darah tinggi.
  • Masalah pembekuan darah atau darah yang terlalu kental.
  • Potensi diabetes, yang berpengaruh pada pemulihan luka pascaoperasi.
  • Apnea tidur obstruktif, guna menghindari berhentinya napas atau tersedak saat tidur.
  • Alergi obat, khususnya alergi obat bius.
  • Kelainan organ dalam seperti jantung, hati, dan ginjal.

Pemeriksaan tersebut akan menentukan apakah pasien perlu menerima tindakan operasi atau tindakan medis lainnya. Selain itu, perhatikan juga hal-hal seperti bagaimana bedah dilakukan, tipe sayatan yang diberikan, resiko, hingga proses pemulihan yang diperlukan. Apabila pembedahan yang akan Anda terima tidak bersifat emergensi, tanyakan pula soal dampak atau kemungkinan yang bisa terjadi dalam jangka pendek maupun panjang.

Sebarkan info ini: