Vitiligo

Daftar Isi

Vitiligo adalah sebuah penyakit jangka panjang yang menyebabkan hilangnya warna kulit atau memudar seperti bercak-bercak putih. Area kulit yang berubah warna biasanya semakin besar seiring waktu. Kondisi ini dapat menyerang bagian tubuh mana pun, termasuk pada rambut, mata, dan bagian dalam mulut.

Sebuah penelitian menunjukkan vitiligo dialami hingga 2% penduduk dunia. Penyakit warna kulit ini dapat dialami oleh siapa saja, tapi umumnya dialami oleh penderita sebelum usia 30 tahun. 

Vitiligo terjadi ketika sel-sel yang memproduksi melanin kulit sudah mati atau tidak berfungsi lagi. Kasus penyakit ini banyak ditemukan pada orang dengan kulit yang lebih gelap. Penyakit vitiligo memang tidak menular dan tidak mengancam keselamatan penderita, tetapi dapat memicu stres dan tidak percaya diri bagi penderita. 

Butuh rekomendasi, buat janji dokter atau cek kisaran biaya?​

Pakai layanan gratis Smarter Health.

Jenis Vitiligo

Di sebagian orang, vitiligo muncul di seluruh tubuh, tapi ada juga yang hanya muncul pada satu area. Ini karena vitiligo dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut jenis-jenis vitiligo:

  • Vitiligo umum (general). Bercak vitiligo biasanya berbentuk simetris dan muncul di kedua sisi tubuh penderita. Biasanya muncul di area kelopak mata, telinga, lubang hidung, bibir, tangan, siku, ketiak, kaki, dan lutut.
  • Vitiligo segmental. Bercak vitiligo hanya muncul di satu sisi tubuh penderita. Biasanya muncul di area wajah, leher, lengan, badan, dan kaki.
  • Vitiligo fokal. Hanya muncul pada satu atau dua sisi tubuh dengan pola yang tidak konsisten. Vitiligo fokal bisa berkembang menjadi vitiligo umum karena terus menyebar. 
  • Vitiligo acrofacial. Bercak vitiligo hanya muncul pada area bibir, jari tangan, dan jari kaki. 
  • Vitiligo universal. Merupakan jenis paling langka, yakni ketika tubuh sudah kehilangan lebih dari 80% pigmen. 

Penyebab Vitiligo

Warna kulit, mata, dan rambut dihasilkan oleh pigmen. Tubuh yang sudah kehilangan fungsi pigmen berisiko mengalami vitiligo, karena sel-sel pigmen sudah berhenti memproduksi warna bahkan mati. Sehingga muncul bercak-bercak putih di area tubuh tertentu. 

Hingga saat ini belum diketahui penyebab sel pigmen berhenti memproduksi warna. Ini mungkin berkaitan dengan sejumlah faktor, seperti:

  • Kelainan genetik dari anggota keluarga yang memiliki riwayat vitiligo.
  • Penyakit autoimun yang menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
  • Peristiwa tertentu yang dapat memicu vitiligo, seperti stres, trauma kulit, terbakar sinar matahari, dan kontak dengan bahan kimia. 

Konsultasi Dokter Tentang Penyakit Vitiligo

Sebaiknya tidak menunggu area vitiligo sampai membesar. Segera lakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin agar mendapat penanganan yang tepat dari profesional.

Selama konsultasi, dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan dan memeriksa kondisi kulit dengan lampu ultraviolet agar lebih mudah dilihat dan menyingkirkan kemungkinan gejala penyakit lain, contohnya panu. Evaluasi gangguan penyakit kulit ini mungkin juga mencakup pengambilan jaringan kulit (biopsi) dan tes darah. 

Sebenarnya vitiligo dapat diobati, tetapi bisa kambuh karena tidak sembuh total. Sehingga ada dua kemungkinan, yaitu sembuh sementara atau tidak sembuh sama sekali. Artinya penderita vitiligo mungkin membutuhkan pengobatan seumur hidup sesuai kondisi yang dialaminya. 

Gejala Vitiligo

Waspadai gejala awal vitiligo sejak dini, yakni munculnya bercak putih di tubuh (hipopigmentasi). Warna putih dan besarnya area yang terkena vitiligo akan semakin besar seiring waktu. Berikut gejala vitiligo yang perlu diwaspadai:

  • Hilangnya warna kulit, biasanya pertama kali muncul di area wajah, tangan, alat kelamin, dan di sekitar lubang tubuh.
  • Hilangnya warna rambut, biasanya pertama kali muncul di kulit kepala, alis, bulu mata, kumis, atau jenggot. 
  • Hilangnya warna pada jaringan yang melapisi bagian dalam mulut dan hidung (selaput lendir).
  • Beberapa penderita merasakan nyeri dan gatal di area kulit yang terserang vitiligo.
  • Muncul ruam kemerahan di area kulit penderita yang terserang vitiligo setelah terpapar sinar matahari.
  • Dalam beberapa kasus, warna bercak di bagian tengah berwarna putih, sedangkan di bagian pinggir berwarna kecoklatan atau kemerahan.

Cara Mengobati Vitiligo

Tersedia berbagai pilihan perawatan untuk mengobati vitiligo. Pilihan perawatan tergantung usia, jumlah vitiligo, besarnya area yang mengalami perubahan warna, dan seberapa cepat perkembangan penyakit. Berikut beberapa cara mengobati vitiligo yang dilansir dari Mayo Clinic:

Obat-Obatan

Belum ada obat yang dapat menghentikan perkembangan vitiligo, tetapi beberapa obat atau dikombinasikan dengan terapi cahaya dapat membantu mengembalikan warna kulit:

  • Obat yang meredakan peradangan. Aplikasikan krim kortikosteroid yang diresepkan dokter ke area kulit yang mengalami perubahan warna atau yang mungkin kambuh. Ini merupakan cara paling efektif ketikan vitiligo masih dalam tahap awal. Konsumsi pil atau suntik kortikosteroid mungkin menjadi pilihan bagi penderita dengan perkembangan vitiligo sangat cepat.
  • Obat yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Salep seperti tacrolimus (Protopic) atau pimecrolimus (Elidel) bekerja efektif untuk mengobati area perubahan warna yang masih kecil.

Terapi

Pilihan terapi berdasarkan kondisi kulit:

  • Terapi cahaya. Fototerapi dengan sinar ultraviolet B (UVB) telah terbukti menghentikan atau memperlambat perkembangan vitiligo aktif. Terapi ini dilakukan sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu. 
  • Kombinasi terapi psoralens dengan terapi cahaya. Psoralens adalah bahan kimia yang mampu menyerap sinar ultraviolet A (UVA). Penggabungan keduanya dilakukan untuk mengembalikan warna kulit.
  • Menyingkirkan warna yang tersisa. Terapi ini bisa menjadi pilihan jika vitiligo tersebar luas di permukaan kulit dan perawatan lain tidak berhasil dilakukan. 

Operasi

Mungkin dokter akan menganjurkan operasi jika kondisi pasien stabil. Teknik-teknik yang dilakukan saat operasi untuk mengembalikan warna kulit antara lain:

  • Pencangkokan kulit. Dokter akan mentransfer bagian yang sangat kecil dari kulit yang sehat dan berpigmen ke daerah yang kehilangan pigmen. 
  • Pencangkokan blister. Dokter akan membuat luka lepuh pada kulit yang berpigmen, kemudian ditransplantasikan ke bagian atas kulit yang berubah warna. 
  • Transplantasi jaringan kulit. Dokter akan mengambil beberapa jaringan pada kulit yang berpigmen, memasukkan sel ke dalam larutan, dan mentransplantasikannya ke area yang berubah warna.

Estimasi Biaya Pengobatan Vitiligo

Biaya yang perlu disiapkan untuk berobat vitiligo sangat bervariasi, tergantung jumlah dan besarnya area kulit yang terserang vitiligo, jenis pengobatan, dan rumah sakit. 

Harga untuk obat-obatan dan terapi tentu lebih terjangkau daripada operasi. Di Indonesia biaya operasi pencangkokan kulit ringan sekitar mulai dari Rp5.000.000 dan puluhan juta rupiah untuk operasi cangkok kulit besar. 

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui jenis pengobatan yang harus ditempuh.

Mencegah Vitiligo

Meski tidak menular dan tidak mengancam jiwa, tetapi vitiligo dapat membuat pengidapnya kehilangan rasa percaya diri. Sebaiknya cegah risiko vitiligo sejak dini dengan cara:

  • Menjaga pola makan seimbang.
  • Hindari olahraga di tempat yang berasap.
  • Memastikan kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
  • Jangan menghuni rumah yang baru dibangun, direnovasi, atau didekorasi.
  • Selalu gunakan sunscreen atau tabir surya agar kulit tidak langsung terpapar sinar matahari.

Perawatan Pasien Vitiligo di Rumah

Beberapa perawatan di rumah berikut ini dapat membantu mengembalikan warna kulit:

  • Jangan gunakan tanning bed dan sunlamps.
  • Makan makanan bergizi, seperti sayur dan buah-buahan. 
  • Banyak minum air putih agar kebutuhan cairan tubuh terpenuhi.
  • Rajin mengoleskan salep atau obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
  • Jalani terapi secara teratur untuk mengembalikan warna kulit secara bertahap.
  • Lindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung dan sinar UV buatan dengan mengaplikasikan sunscreen atau tabir surya, minimal SPF 30. 

Selain perawatan di rumah, tetap konsultasikan perkembangan kondisi kulit dengan dokter spesialis kulit dan kelamin.

Sebarkan info ini:

Tinggalkan komentar