Varises Esofagus

Daftar Isi

Varises esofagus adalah kondisi medis kelainan pembuluh vena yang melebar di dalam saluran antara tenggorokan dengan perut. Kondisi ini paling sering terjadi pada orang dengan penyakit kelainan hati. 

Saat seseorang terkena varises esofagus, penderita tidak selalu langsung menyadari kondisi yang dialami. Hal ini disebabkan karena varises esofagus tidak menimbulkan gejala tertentu kecuali pembuluh tersebut pecah dan berdarah. Apabila ini terjadi, maka kondisi varises esofagus sudah semakin berbahaya dan bisa mengancam jiwa.

Varises esofagus muncul saat aliran darah normal menuju hati tersumbat oleh gumpalan atau jaringan parut di organ hati. Untuk bisa melewati bagian yang tersumbat, darah mengalir melalui pembuluh darah yang berukuran lebih kecil, yang hanya mampu mengalirkan darah dengan volume kecil. Karena kondisi tersebut, pembuluh darah kecil tersebut bocor, bahkan pecah, sehingga terjadilah pendarahan.

Seseorang yang terkena varises esofagus dianjurkan untuk menjalani pengobatan sesegera mungkin. Dokter bisa membantu menghentikan pendarahan dan memperbaiki kondisi pembuluh darah dengan sejumlah prosedur medis dan obat-obatan.

Butuh rekomendasi, buat janji dokter atau cek kisaran biaya?​

Pakai layanan gratis Smarter Health.

Penyebab Varises Esofagus

Varises esofagus umumnya terbentuk saat aliran darah menuju hati tersumbat dan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah vena. Tekanan tersebut memaksa darah untuk mencari jalur lain melalui pembuluh yang lebih kecil agar bisa mengalirkan darah ke hati. 

Namun, pembuluh yang kecil tersebut tidak dirancang untuk membawa darah dalam jumlah besar. Akibatnya, dinding pembuluh darah akan pecah, berdarah, dan menjadi berbahaya. 

Kondisi penyumbatan di pembuluh darah vena umum terjadi pada pasien penyakit hati dan sirosis. 

Secara umum, penyebab yang paling sering memicu kondisi varises esofagus adalah:

  • Sirosis atau kerusakan organ hati akibat terbentuknya jaringan parut. Sirosis disebabkan oleh berbagai macam penyakit hati, seperti hepatitis, gangguan saluran empedu, dan berbagai penyakit hati lainnya.
  • Trombosis atau darah yang menggumpal. Gumpalan darah pada pembuluh darah besar bisa menyebabkan varises esofagus.
  • Infeksi parasit. Parasit dapat menyerang dan merusak organ hati, paru-paru, usus, kandung kemih, dan organ lainnya. Kondisi ini juga bisa memicu varises esofagus.

Konsultasi Dokter Spesialis Tentang Varises Esofagus

Penderita varises esofagus dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis saluran pencernaan atau gastroenterologist. Diagnosis varises esofagus akan dilakukan melalui wawancara medis terlebih dahulu. 

Pertama-tama, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien dan riwayat kesehatan pasien. Biasanya, dokter akan langsung melakukan pemeriksaan terhadap gejala varises esofagus apabila pasien menderita penyakit sirosis. 

Sirosis merupakan penyakit yang berhubungan dengan kerusakan organ hati. Oleh sebab itu, penyakit ini biasanya dideteksi lebih dulu oleh dokter spesialis penyakit dalam. Setelahnya, apabila pasien diduga mengalami gejala varises esofagus, dokter akan mengarahkan pasien pada dokter spesialis saluran pencernaan atau gastroenterologist. 

Tes utama yang dilakukan untuk mendiagnosis varises esofagus adalah:

  • Tes endoskopi, prosedur yang dilakukan dengan menggunakan metode penyaringan. Dokter akan memasukkan tabung tipis dengan cahaya penerangan di ujungnya, yang disebut endoskop, ke dalam tenggorokan melalui mulut. 
  • Tes pencitraan, dilakukan melalui CT scan atau ultrasonografi pada pembuluh darah vena untuk menunjukkan apabila terjadi penyumbatan dan menyebabkan varises esofagus. Tes ultrasonografi membantu mengukur jaringan parut yang terbentuk. 
  • Endoskopi kapsul, pasien akan diminta untuk menelan kapsul yang terdapat kamera kecil di dalamnya. Kamera tersebut akan mengambil gambar kondisi bagian dalam kerongkongan saat melewati saluran pencernaan. Proses ini lebih mahal dari tes endoskopi biasa dan umumnya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kondisi penyakit tertentu, sehingga tidak memungkinkan menjalani tes endoskopi. 

Gejala Varises Esofagus

Gejala varises esofagus tidak muncul pada tahap awal perkembangan penyakit. Biasanya, pasien baru merasakan adanya gejala tertentu setelah pembuluh darah pecah dan mengalami pendarahan. 

Saat itu terjadi, pasien akan merasakan gejala berupa:

  • Muntah darah.
  • Sakit kepala ringan.
  • Tekanan darah rendah.
  • Kenaikan intensitas detak jantung.
  • Kotoran yang kering, berdarah, dan berwarna hitam saat buang air besar.

Selain itu, dokter juga mungkin akan mendiagnosis penderita mengalami varises esofagus apabila memiliki tanda-tanda penyakit hati, seperti:

  • Penumpukan cairan di perut.
  • Warna kuning pada kulit dan mata.
  • Mudah berdarah dan memar di tubuh.

Saat sudah mengalami pendarahan, kondisi varises esofagus sudah sangat parah. Dalam kondisi yang sangat parah, apabila tidak segera diobati, penderita mungkin akan mengalami syok yang berujung pada kematian. 

Bahkan, setelah pendarahan dihentikan, pasien berpotensi mengalami komplikasi atau penyakit baru yang muncul akibat penyakit lama yang telah ada sebelumnya. Komplikasi tersebut dapat berupa pneumonia, gagal hati, gagal ginjal, dan koma. 

Cara Mengobati Varises Esofagus

Dalam beberapa kasus yang cukup parah, pasien mungkin akan menjalani pengobatan dengan pemasangan mesin pernapasan untuk mencegah paru-paru terpenuhi oleh darah. Dokter juga akan segera memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi darah. 

Saat varises esofagus dideteksi cukup dini, dokter akan melakukan perawatan untuk mencegah resiko pendarahan. Perawatan tersebut dilakukan dengan:

  • Konsumsi obat-obatan untuk mengurangi tekanan akibat sumbatan pada pembuluh darah vena utama. Obat-obatan tersebut biasanya berjenis beta blocker, termasuk obat propanolol dan nadolol untuk mengurangi kemungkinan pendarahan.
  • Menggunakan karet elastis untuk mengikat pembuluh darah yang berdarah. Apabila varises yang diderita dinilai berpotensi menimbulkan pendarahan besar, dokter akan menganjurkan rekomendasi pengobatan tahap berikutnya yang disebut endoscopic band ligation
  • Endoscopic band ligation, dilakukan dengan menggunakan endoskop untuk menarik varises dan membungkusnya dengan pita karet elastis. Pita tersebut akan ‘mencekik’ pembuluh darah sehingga tidak bisa berdarah.

Apabila varises esofagus terdeteksi dalam tahap yang cukup berbahaya atau saat pasien sudah mengalami pendarahan, upaya pengobatan yang dilakukan berupa:

  • Skleroterapi, metode dengan penyuntikan varises menggunakan larutan pembekuan darah.
  • Transplantasi hati, dilakukan pada penderita varises esofagus yang juga memiliki penyakit hati stadium akhir. 
  • Transeksi kerongkongan, pembedahan dengan pemotongan esofagus lalu dijepit kembali setelah mengikat varises. 
  • Devaskularisasi, teknik bedah untuk menghentikan pendarahan varises. Prosedur ini dilakukan apabila upaya lainnya tidak berhasil menghentikan pendarahan. 

Estimasi Biaya Pengobatan Varises Esofagus

Biaya pengobatan varises esofagus berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan dan metode pengobatan yang dilakukan.

Mencegah Varises Esofagus

Pencegahan varises esofagus bisa dilakukan dengan mencegah penyakit hati yang biasanya menjadi faktor pemicu gejala. Penderita penyakit hati dapat segera mengobati penyakitnya untuk terhindar dari komplikasi berupa varises esofagus. 

Selain itu, obat-obatan jenis beta-blocker dapat membantu mencegah pendarahan pada varises. 

Secara umum, pencegahan yang bisa dilakukan berupa:

  • Tidak mengonsumsi alkohol.
  • Rutin mengonsumsi makanan sehat.
  • Mencegah diri dari penyakit hepatitis.
  • Menjaga berat badan yang proporsional.

Perawatan Pasien Varises Esofagus di Rumah

Perawatan pasien varises esofagus bisa dilakukan di rumah setelah menjalani pengobatan di rumah sakit. Bagi pasien yang melakukan pengobatan melalui metode bedah atau operasi, perawatan di rumah bisa dilakukan dengan beristirahat dan menjaga pola hidup sehat selama masa pemulihan. Selain itu, penting juga untuk mengonsumsi obat beta-blocker sesuai anjuran dokter secara rutin dengan dosis yang tepat. Lakukanlah pemeriksaan rutin untuk mengontrol kondisi kesehatan hati dan mencegah varises esofagus kembali muncul.

Sebarkan info ini:

Tinggalkan komentar