Tumor Kelenjar Ludah (Salivary Gland Tumor)

Daftar Isi

Tumor kelenjar ludah atau salivary gland tumor merupakan jenis tumor yang cukup langka. Kondisi tumor ini bisa berkembang dari kelenjar ludah di mulut lalu ke area leher atau tenggorokan. 

Kelenjar ludah pada dasarnya memiliki fungsi sebagai tempat produksi air liur untuk menjaga mulut tetap lembab dan membantu pencernaan. Air liur yang dihasilkan oleh kelenjar ludah mengandung enzim yang membantu menghancurkan makanan serta menjaga gigi tetap sehat dari infeksi. 

Setiap orang memiliki ratusan kelenjar ludah di dalam mulutnya. Beberapa kelenjar berukuran sangat kecil dan hanya bisa terlihat menggunakan mikroskop. Karena banyaknya jumlah kelenjar, jenis tumor pun berbeda-beda tergantung pada lokasi kelenjar yang terkena. 

Di antara banyaknya kelenjar ludah, 85 persen tumor kelenjar ludah paling sering terjadi pada kelenjar parotis. Sekitar 25 persen dari tumor kelenjar parotis dikategorikan sebagai jenis tumor atau kanker ganas. 

Sama seperti penyakit tumor dan kanker lainnya, tumor kelenjar ludah juga bisa diobati melalui perawatan radiasi dan kemoterapi. Terkadang, pasien tumor kelenjar ludah juga perlu menjalani perawatan dengan operasi. 

Butuh rekomendasi, buat janji dokter atau cek kisaran biaya?​

Pakai layanan gratis Smarter Health.

Penyebab Tumor Kelenjar Ludah 

Tumor kelenjar ludah (salivary gland tumor) sangat jarang terjadi. Penyebab dari tumor ini sampai saat ini masih belum diketahui secara jelas. 

Penelitian menunjukkan bahwa tumor kelenjar ludah terjadi saat beberapa sel kelenjar ludah mengalami mutasi DNA. Mutasi tersebut memungkinkan sel tubuh untuk tumbuh dan membelah diri secara cepat. 

Sel-sel baru yang tumbuh akan terus hidup sementara sel lainnya lama kelamaan mati. Sel yang terakumulasi pada akhirnya akan membentuk tumor yang dapat menyerang jaringan di sekitarnya. 

Namun, apa yang menyebabkan sel mengalami mutasi DNA masih belum diketahui hingga saat ini. 

Meski begitu, orang-orang yang pernah menjalani perawatan terapi radiasi lebih beresiko akan mengalami gejala tumor kelenjar ludah. Selain itu, kondisi ini juga semakin mudah menyerang orang-orang berusia lanjut. 

Berdasarkan riwayat penderita tumor kelenjar ludah, pasien pria lebih banyak ditemukan daripada pasien wanita. Tumor ini juga banyak menyerang orang-orang dengan latar belakang pekerjaan yang banyak berhubungan dengan pipa ledeng, pabrik karet, dan penambangan asbes.  

Konsultasi Dokter Spesialis Tentang Tumor Kelenjar Ludah 

Pasien yang merasa memiliki gejala tumor kelenjar ludah dapat segera melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kanker atau spesialis onkologi. Terkadang, kondisi ini bisa juga disadari terlebih dahulu oleh dokter gigi saat penderita sedang melakukan perawatan bahkan sebelum ia mengalami gejala tertentu.

Ketika dokter mencurigai adanya tumor kelenjar ludah, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan tertentu berupa:

  • Pemeriksaan fisik, dilakukan oleh dokter dengan meraba dan merasakan apakah rahang, leher, dan tenggorokan pasien mengalami pembengkakkan.
  • Tes pencitraan berupa MRI atau CT scan untuk membantu mendeteksi lokasi dan ukuran tumor. 
  • Pengambilan sampel jaringan sel untuk diuji di laboratorium. Dokter akan memasukkan jarum ke area yang dicurigai mengandung tumor lalu mengambil sedikit cairan serta sel sebagai sampel. 

Apabila pemeriksaan menunjukkan pasien memang benar menderita tumor kelenjar ludah, dokter akan menentukan tahapan atau stadium tumor berdasarkan ukurannya. Selain itu dokter, juga akan memberikan tingkat dari tumor tersebut untuk menentukan seberapa cepat tumor berkembang.  

Gejala Tumor Kelenjar Ludah 

Umumnya, gejala utama yang akan dirasakan oleh pasien penderita tumor kelenjar ludah (salivary gland tumor) adalah:

  • Wajah mengalami mati rasa.
  • Benjolan di mulut atau sisi wajah.
  • Keluar cairan yang mengalir dari telinga.
  • Nyeri di mulut, pipi, rahang, telinga, dan leher.
  • Kesulitan menelan dan membuka mulut secara lebar.

Pada tumor tahap awal, penderita mungkin tidak akan langsung merasakan gejala tertentu. Terkadang, penderita justru baru mengetahui mereka menderita tumor saat dokter gigi melihat adanya potensi tumor setelah pemeriksaan gigi dan mulut. 

Rasa nyeri di wajah, telinga, dan rahang bisa terjadi karena perkembangan tumor yang menyebar sampai ke area-area lainnya pada wajah. Apabila itu terjadi, tumor biasanya sudah tidak berada dalam tahap atau stadium awal. 

Apabila tumor sudah semakin menyebar, penderita mungkin juga akan mengalami gejala serupa di tulang dan paru-paru. 

Cara Mengobati Tumor Kelenjar Ludah

Pengobatan tumor kelenjar ludah (salivary gland tumor) berbeda-beda, disesuaikan dengan ukuran, lokasi, tingkatan, serta stadium dari tumor tersebut. Biasanya, dokter juga akan menyesuaikan pengobatan dengan kondisi kesehatan fisik pasien secara umum serta usia pasien. 

Tumor kelenjar ludah paling sering ditangani dengan operasi dan radioterapi. Operasi tumor kelenjar ludah meliputi:

  • Mengangkat sebagian kelenjar ludah yang terkena. Jika tumor berukuran kecil dan berlokasi di area yang cukup mudah diakses, dokter bisa mengangkat tumor tersebut melalui operasi.
  • Mengangkat seluruh kelenjar ludah yang terkena. Apabila tumor berukuran cukup besar, dokter mungkin akan menganjurkan pasien untuk mengangkat seluruh kelenjar ludahnya. 
  • Mengangkat kelenjar getah bening di leher. Kelenjar getah benih merupakan salah satu area yang paling sering terkena dampak dari penyebaran tumor kelenjar ludah. Oleh sebab itu, dokter mungkin akan turut mengangkat kelenjar getah bening apabila tumor sudah semakin menyebar.
  • Bedah rekonstruksi untuk mengembalikan fungsi semula dari bagian dalam tubuh, dalam hal ini kelenjar ludah. Metode ini dilakukan setelah operasi pengangkatan tumor. Bedah rekonstruksi dilakukan dengan cangkok kulit, cangkok saraf, atau cangkok jaringan dari bagian tubuh lain untuk memperbaiki kondisi kelenjar yang telah diangkat.

Upaya operasi memang bisa membantu memperbaiki kondisi tumor kelenjar ludah. Akan tetapi, operasi tersebut berpotensi merusak sebagian saraf wajah dan mengakibatkan kelumpuhan parsial pada wajah. 

Selain operasi, terapi radiasi juga menjadi salah satu upaya pengobatan tumor kelenjar ludah. Terapi ini memanfaatkan sinar energi berdaya tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. 

Umumnya, terapi radiasi dilakukan usai operasi pengangkatan tumor untuk mencegah kemunculan kanker dari sel-sel kanker yang tersisa. 

Estimasi Biaya Pengobatan Tumor Kelenjar Ludah 

Biaya pengobatan tumor kelenjar ludah berbeda-beda, tergantung pada lokasi, ukuran dan metode pengobatan yang dilakukan.

Mencegah Tumor Kelenjar Ludah 

Hingga saat ini, peneliti belum bisa menemukan faktor pemicu dari kondisi tumor kelenjar ludah (salivary gland tumor). Akan tetapi, penyakit ini berpotensi muncul pada orang-orang dalam golongan faktor resiko:

  • Berusia lanjut, namun tidak menutup kemungkinan bahwa golongan usia muda juga bisa terkena penyakit ini.
  • Terkena paparan radiasi, misalnya radiasi yang digunakan untuk pengobatan kanker kepala dan leher, meninggalkan potensi tumor di kelenjar ludah.
  • Terkena paparan zat-zat tertentu di tempat kerja, seperti pabrik karet, penambangan asbes, dan pipa ledeng.

Perawatan Pasien Tumor Kelenjar Ludah di Rumah

Pasien tumor kelenjar ludah perlu menjalani masa pemulihan usai operasi pengangkatan tumor. Selama masa pemulihan, pasien dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan kondisi diri sesuai anjuran dari dokter. 

Bagi pasien yang dianjurkan untuk menjalani pengobatan lanjutan berupa terapi radiasi, pastikan untuk melakukan terapi secara rutin. Ikuti panduan dari tim medis untuk mempersiapkan diri sebelum menjalani terapi.

Sebarkan info ini:

Tinggalkan komentar