Dopamin

Dopamine

Daftar Isi

Dopamin adalah obat resep untuk mengobati gejala tekanan darah rendah, penurunan curah jantung, dan meningkatkan aliran darah ke ginjal. Dopamin termasuk dalam kelas obat Inotropik, dapat konsumsi sendiri atau kombinasi dengan obat lain. 

Pasien yang paling mungkin merespons dopamin secara memadai adalah mereka yang parameter fisiologisnya, seperti aliran urine, miokardium, dan tekanan darah yang belum mengalami kerusakan parah. 

Uji coba menunjukkan bahwa semakin pendek interval waktu antara timbulnya tanda dan gejala dengan mulai mengonsumsi dopamine, semakin baik pula prognosis. Pemulihan volume darah dengan ekspander plasma yang sesuai harus sesuai rekomendasi dokter sebelum pemberian dopamin.

Produksi Dopamin

Dopamin tersedia dalam bentuk cairan suntik. Suntikan dopamin harus tersimpan pada suhu kamar antara 20 °C hingga 25 °C atau 68 °F hingga °77 F.

Suntikan dopamin yang tersedia yaitu:

  • Larutan aditif untuk infus IV: 40, 80, 160 mg/ml.
  • Larutan Infus: 80, 160, 320, mg/100 ml.

Dosis Dopamin

Suntikan dopamin hanya setelah pengenceran melalui infus intravena. Pengenceran dari anjuran dokter dengan memindahkan isi dari satu atau lebih ampul atau vial dengan teknik aseptik ke 250 mL atau 500 mL salah satu larutan intravena steril berikut ini:

  • Suntikan Natrium Klorida, USP.
  • Dextrose (5%) Suntikan, USP.
  • Suntikan Dextrose (5%) dan Natrium Klorida (0,9%), USP.
  • Dextrose (5%) dalam Suntikan Natrium Klorida 0,45%, USP.
  • Dextrose (5%) dan Suntikan Ringer Laktat.
  • Suntikan Natrium Laktat, USP (1/6 Molar).
  • Suntikan Ringer Laktat, USP.

Dosis Dopamin Dewasa untuk Syok

Dosis awal: 1 sampai 5 mcg/kg per menit dengan infus IV.

Pemberian dengan kecepatan lebih dari 50 mcg/kg per menit harus dengan aman dalam situasi serius.

Dosis Pediatrik untuk Syok

Kurang dari 1 bulan: 1 sampai 20 mcg/kg per menit dengan infus IV. 

Untuk 1 bulan atau lebih: 1 sampai 20 mcg/kg per menit dengan infus IV. Maksimum 50 mcg/kg per menit.

Dosis Pediatrik untuk Oliguria Non Obstruktif

Kurang dari 1 bulan: 1 sampai 20 mcg/kg per menit dengan infus IV.

Untuk 1 bulan atau lebih: 1 sampai 20 mcg/kg per menit dengan infus IV. Maksimum 50 mcg/kg per menit.

Jauhkan dopamine dan semua obat lain dari jangkauan anak-anak. Jangan pernah berbagi obat dengan orang lain. Gunakan dopamin hanya untuk indikasi sesuai resep dokter atau penyedia layanan. 

Aturan Pakai Dopamin

Suntikan dopamin telah terbukti stabil selama minimal 24 jam setelah pengenceran dalam larutan intravena steril yang tercantum di atas. Namun, seperti semua pencampuran intravena, pengenceran harus sebelum pasien mengonsumsi.

Jangan menambahkan dopamin ke dalam suntikan Sodium Bicarbonate, USP atau larutan intravena alkali lainnya, karena obat tersebut tidak aktif dalam larutan alkali.

Kecepatan pemberian lebih dari 50 mcg/kg per menit gunakan dengan aman dalam keadaan dekompensasi sirkulasi. Jika terjadi ekspansi cairan yang tidak perlu, penyesuaian konsentrasi obat mungkin lebih aman daripada meningkatkan laju aliran pengenceran yang kurang pekat.

Hubungi dokter untuk mengetahui manfaat, risiko, dan efek samping pengobatan dengan suntikan dopamin.

Interaksi Dopamin

  • Metabolisme dopamin oleh monoamine oksidase (MAO), sehingga penghambatan enzim memperpanjang dan mempotensiasi efek dopamin. Pasien yang telah teropbati dengan penghambat MAO dalam 2 sampai 3 minggu sebelum pemberian dopamin HCl harus menerima dosis awal dopamin HCl, yakni tidak lebih dari 1/10 dosis biasa.
  • Pemberian dopamin HCl dan agen diuretik secara bersamaan dapat menghasilkan efek aditif atau potensiasi aliran urine.
  • Antidepresan trisiklik mempotensiasi respons pressor terhadap agen adrenergik.
  • Haloperidol memiliki sifat anti dopaminergik yang kuat. Obat-obatan seperti haloperidol menekan vasodilatasi dan mesenterika yang telah induksi pada tingkat infus dopamin yang rendah.
  • Penggunaan vasopresor, agen vasokonstriksi, dan obat oksitosik secara bersamaan dapat menyebabkan hipertensi yang parah. 
  • Pemberian fenitoin pada pasien yang menerima dopamin HCl menyebabkan hipotensi dan bradikardia.

Indikasi Dopamin

Dopamin HCl diindikasikan untuk ketidakseimbangan hemodinamik yang terdapat pada sindrom syok akibat infark miokard, trauma, septikemia endotoksin, operasi jantung terbuka, gagal ginjal, dan dekompensasi jantung kronis seperti gagal jantung kongestif.

Pasien yang paling mungkin merespons dopamin HCl secara adekuat adalah pasien yang parameter fisiologisnya, seperti aliran urine, fungsi miokard, dan tekanan darah, belum mengalami kerusakan yang parah. 

Perfusi Organ Vital yang Buruk

Aliran urine tampaknya menjadi salah satu tanda diagnostik untuk memantau kecukupan perfusi organ vital. Dokter juga harus mengamati pasien untuk mencari tanda-tanda kebingungan dari kondisi koma. Kulit pucat, peningkatan suhu kaki, dan kecukupan pengisian kapiler juga sebagai indeks dosis yang memadai. 

Dalam beberapa kasus, pemberian dopamin HCl meningkatkan aliran urine hingga kadar normal. Dopamin HCl juga meningkatkan aliran urine pada pasien yang keluarannya dalam batas normal dan mengurangi tingkat akumulasi cairan yang sudah ada sebelumnya. Terkadang beberapa pasien membutuhkan pengurangan dosis agar aliran urine tidak menurun.

Hipotensi

Hipotensi akibat curah jantung yang tidak memadai dapat ditangani dengan pemberian dopamin HCl dosis rendah sampai sedang dengan sedikit efek pada Systemic Vascular Resistance (SVR).

Pada dosis terapeutik tinggi, aktivitas alfa adrenergik dopamin menjadi lebih menonjol, sehingga dapat memperbaiki hipotensi akibat penurunan SVR. Seperti dalam kasus keadaan dekompensasi peredaran darah lainnya, prognosis lebih baik pada pasien yang tekanan darah dan aliran urinenya belum mengalami penurunan yang signifikan. Disarankan agar dokter memberikan dopamin HCl segera setelah gejala penurunan tekanan sistolik dan diastolik tampak jelas.

Penurunan Curah Jantung 

Peningkatan curah jantung berhubungan dengan efek inotropik langsung dopamin pada miokardium. Peningkatan curah jantung pada dosis rendah atau sedang terkait dengan prognosis. Ini juga dikaitkan dengan penurunan SVR. Peningkatan curah jantung yang dihasilkan oleh dopamin tidak terkait dengan penurunan substansial dalam resistensi vaskular sistemik seperti yang mungkin terjadi dengan isoproterenol.

Kontraindikasi Dopamin

Dopamin HCl tidak boleh digunakan pada pasien dengan pheochromocytoma, yaitu pembentukan tumor jinak di bagian tengah kelenjar adrenal. Selain itu, dopamin HCl tidak boleh diberikan kepada pasien dengan takiaritmia atau fibrilasi ventrikel.

Efek Samping Dopamin

Dopamin berpotensi menimbulkan efek samping, tetapi dibutuhkan data pendukung lebih banyak untuk mengetahui frekuensinya. Berikut ini efek samping dopamin yang perlu Anda waspadai:

Sistem Kardiovaskular

  • Bradikardia.
  • Detak jantung ektopik.
  • Fibrilasi atrium.
  • Fibrilasi ventrikel (pada dosis sangat tinggi).
  • Gangguan konduksi jantung.
  • Hipertensi.
  • Hipotensi.
  • Nyeri angina.
  • Takikardia.
  • Palpitasi.
  • Vasokonstriksi.

Efek Samping Lainnya

  • Azotemia.
  • Dyspnea.
  • Kecemasan.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Piloerection.
  • Sakit kepala.

Hubungi dokter atau apoteker untuk mengetahui dosis dan tingkat keamanan sebelum Anda mengonsumsi dopamin.

Sebarkan info ini:

Tinggalkan komentar