Manfaat Puasa Untuk Kesuburan Hormon Pria

Manfaat Puasa Untuk Kesuburan Hormon Pria

Sebarkan info ini:

Daftar Isi

Ditinjau oleh: dr. Qanissa Afianti Razzqy
Publish tanggal: Apr 5, 2021
Update terakhir: Apr 5, 2021

Ada banyak manfaat puasa untuk kesuburan dan kesehatan hormon pria. Puasa dipercaya dapat meningkatkan jumlah sperma, kadar hormon gonadotrofik, dan tingkat hormon testosteron pada pria subur. 

Puasa tidak memperbaiki atau menurunkan kualitas sperma dari azoospermia tetapi mungkin memiliki beberapa efek pada oligozoospermia. Ada efek menguntungkan puasa terhadap spermatogenesis, baik secara langsung pada testis maupun tidak langsung.

Apa saja manfaat puasa untuk kesehatan hormon pria? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Butuh rekomendasi, buat janji dokter atau cek kisaran biaya?​

Pakai layanan gratis Smarter Health.

Pengaruh Puasa pada Hormon Pria

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa puasa berdampak pada proses yang menghasilkan hormon pria. Sebuah studi tahun 1989 mendukung gagasan bahwa puasa meningkatkan testosteron. 

Sembilan pria obesitas dan delapan pria non-obesitas dilibatkan dalam penelitian untuk mencari tahu efek puasa pada luteinising hormone (LH), yaitu hormon penting untuk fungsi testis dan produksi testosteron. Terbukti puasa dapat meningkatkan LH sebesar 67% pada pria non-obesitas dengan peningkatan testosteron sebesar 180%.

Namun, ada penelitian lain yang menemukan bahwa kedua hormon tersebut justru menurun setelah puasa. Sebuah studi yang lebih baru menemukan bahwa puasa menyebabkan penurunan kadar testosteron.

Meski ada satu penelitian yang menjanjikan, hubungan antara puasa dan hormon testosteron masih belum dikonfirmasi secara pasti. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara puasa dengan hormon testosteron. Namun, Anda mungkin mendapat manfaat positif lainnya dari berpuasa. 

Pengaruh Puasa pada Hormon Lain

Meskipun puasa tidak menjanjikan hasil yang pasti untuk kadar testosteron Anda, bukan tidak berarti puasa tidak berdampak pada keseimbangan hormon lain. Ada bukti yang menunjukkan bahwa puasa dan kadar hormon dalam beberapa kasus sangat berkaitan erat. Berikut ini pengaruh puasa pada hormon lainnya:

1. Insulin

Salah satu efek yang paling signifikan dari puasa adalah efeknya terhadap kadar insulin dan resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengontrol kadar gula darah dan memungkinkan Anda menggunakan gula dari makanan dan menyimpannya.

Puasa seringkali dianggap dapat meningkatkan resistensi insulin dalam tubuh yaitu masalah dimana tubuh Anda berjuang untuk menggunakan gula darah. Padahal sejatinya, puasa dapat menurunkan resistensi insulin. Sebuah penelitian menemukan bahwa penderita diabetes yang berpuasa tidak terlalu membutuhkan pengobatan dengan insulin.

2. Hormon pertumbuhan manusia

Hormon pertumbuhan manusia (human growth hormone/HGH) bertanggung jawab atas banyak proses di dalam tubuh, seperti pertumbuhan dan perbaikan sel hingga kinerja olahraga, kekuatan, dan pemulihan dari penyakit.

Puasa dapat meningkatkan HGH secara alami. Dalam sebuah penelitian, HGH akan meningkat rata-rata 500% setelah dua hari puasa. Studi serupa juga menemukan bahwa kadar HGH akan meningkat setelah masa puasa.

3. Leptin, Ghrelin, dan Adiponectin

Bersamaan dengan insulin yang mengatur kadar gula darah, puasa tampaknya memengaruhi kadar hormon lain yang penting untuk pemeliharaan energi dan penyimpanan lemak tubuh, yaitu hormon leptin, ghrelin, dan adiponectin.

Leptin dikenal sebagai hormon kenyang, karena berfungsi memberi tahu otak saat Anda kenyang. Ghrelin dikenal sebagai hormon lapar, karena memberikan sinyal kepada tubuh saat Anda lapar. Pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, kemungkinan hormon ini tidak seimbang, misalnya Anda tidak merespons tanda-tanda bahwa Anda sudah kenyang atau sebaliknya.

Bukti lain menunjukkan bahwa makan dengan waktu terbatas dapat mengurangi kadar ghrelin, sehingga menurunkan keinginan untuk makan. Sementara itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa leptin meningkat seiring puasa, sehingga meningkatkan rasa kenyang Anda.

Adiponectin adalah hormon yang sangat penting untuk metabolisme energi Anda dan berguna untuk pengobatan obesitas. Hormon ini akan meningkat secara signifikan setelah puasa.

Makanan untuk Meningkatkan Sperma saat Puasa

Buat menu makanan harian untuk sahur dan buka puasa. Jika Anda ingin meningkatkan jumlah sperma, berikut ini rekomendasi makanan saat puasa:

1. Ikan

Mengaitkan jumlah konsumsi ikan akan berdampak pada motilitas sperma yang lebih baik. Manfaat ikan untuk kesehatan sperma kemungkinan besar karena konsentrasi asam lemak omega-3 yang tinggi. Ikan mungkin bisa menjadi alternatif lain untuk daging merah atau daging olahan. 

2. Buah dan sayuran

Sebuah studi menunjukkan bahwa pria yang makan lebih banyak buah dan sayuran, terutama sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan, memiliki konsentrasi sperma yang lebih tinggi dan motilitas sperma yang lebih baik. 

Ini karena seluruh makanan nabati kaya akan antioksidan seperti koenzim Q10, vitamin C, dan likopen. Mikronutrien ini berpengaruh pada konsentrasi sperma yang lebih tinggi. 

3. Kenari

Rekomendasi makanan untuk meningkatkan sperma saat puasa yaitu kenari. Ditemukan peningkatan signifikan dalam vitalitas sperma pada kelompok kacang-kacangan, termasuk kenari.

Manfaat Puasa Lainnya

Selain bermanfaat untuk kesuburan dan kesehatan hormon pria, berikut ini alasan mengapa puasa itu sehat, di antaranya:

1. Membantu mengontrol kadar gula darah 

Beberapa penelitian menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah yang sangat berguna bagi orang yang berisiko memiliki diabetes. Penelitian lain menemukan bahwa puasa sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori dalam menurunkan resistensi insulin.

Penurunan resistensi insulin memungkinkan tubuh Anda lebih efisien mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel tubuh. Adanya potensi efek penurunan gula darah dari puasa dapat membantu menjaga gula darah Anda tetap stabil, serta mencegah lonjakan dan penurunan kadar gula darah Anda.

2. Meningkatkan kesehatan jantung

Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia. Mengubah pola makan dan gaya hidup adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Beberapa penelitian menemukan bahwa berpuasa sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Puasa juga dipercaya bagus untuk meminimalisasi risiko penyakit arteri koroner, serta risiko diabetes yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

3. Membantu penurunan berat badan

Banyak orang yang berpuasa sebagai bagian dari diet. Tidak mengonsumsi makanan dan minuman tertentu selama berpuasa akan menurunkan asupan kalori secara keseluruhan. Hal ini sangat membantu penurunan berat badan seiring waktu. 

Suatu penelitian menunjukkan bahwa puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga 9% dan secara signifikan menurunkan lemak tubuh selama 12 hingga 24 minggu.

4. Mencegah kanker 

Penelitian menunjukkan bahwa puasa bermanfaat bagi pengobatan dan pencegahan kanker. Memerangi sel kanker dalam beberapa siklus puasa sama efektifnya dengan kemoterapi. Ini berfungsi untuk menunda pertumbuhan tumor dan meningkatkan efektivitas obat kemoterapi pada pembentukan kanker.

5. Meredakan peradangan

Peradangan kronis dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan Anda. Peradangan mungkin memengaruhi perkembangan kondisi kronis, seperti penyakit jantung, kanker, dan rheumatoid arthritis

Beberapa penelitian menemukan bahwa puasa dapat membantu menurunkan tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten selama satu bulan secara signifikan dapat menurunkan tingkat peradangan. Selain puasa intermiten, berpuasa selama 12 jam sehari selama satu bulan juga memberikan efek yang sama. 

Puasa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk untuk kesuburan dan kesehatan hormon pria. 

Hubungi dokter spesialis andrologi jika Anda memiliki gangguan kesehatan hormon.

Referensi:
Rachael Link (2018). Healthline. 8 Health Benefits of Fasting, Backed by Science.
Manual Team Reviewed by Dr Earim Chaudry (2020). Manual. Intermittent Fasting and Testosterone.

Sebarkan info ini:

Info Kesehatan Terkait

Tinggalkan komentar