Tuberkulin (Mantoux)

Daftar Isi

Tes tuberkulin atau mantoux adalah sebuah tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah Anda sebelumnya pernah terkena penyakit tuberkulosis (TB) dan melihat bagaimana respon imun Anda terhadap bakteri yang menyebabkan TB. 

Tes tuberkulin dilakukan dengan cara menempatkan sejumlah protein TB (antigen) di bagian bawah lapisan atas kulit pada lengan Anda. Reaksi yang muncul akan berbeda-beda. 

Jika Anda pernah terinfeksi bakteri menular mycobacterium tuberculosis yang merupakan bakteri TB, kulit Anda akan bereaksi dengan muncul benjolan merah di permukaan kulit yang sudah dites dalam 2 hari lamanya. 

Penularan penyakit TB bisa terjadi melalui udara. Contohnya saat penderita TB batuk tanpa menutup mulut terlebih dahulu sehingga bakteri menyebar melalui semburan air liur yang kemudian terhirup oleh orang-orang di sekitar penderita. Penyakit TB tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. 

PDD merupakan antigen TB yang digunakan dalam tes tuberkulin atau protein derivatif yang sudah dimurnikan. Dokter atau petugas medis akan menyuntikan PDD di bagian bawah lapisan atas kulit pada lengan Anda untuk melihat reaksi dan melakukan pengukuran. Ini merupakan cara terbaik untuk mengindikasi adanya infeksi TB. Namun, Anda tidak bisa mengetahui berapa lama Anda sudah terinfeksi lewat tes ini. 

Butuh rekomendasi, buat janji dokter atau cek kisaran biaya?​

Pakai layanan gratis Smarter Health.

Cara Kerja Tes Tuberkulin (Mantoux)

Tes tuberkulin dilakukan dengan cara menyuntikan zat PPD tuberculin, ke lapisan kulit di area lengan Anda. Tunggu beberapa saat sampai kulit memberikan reaksi. Jika sebelumnya Anda pernah terinfeksi bakteri TB, di permukaan kulit Anda akan muncul benjolan merah sebagai reaksi tes. 

Pada benjolan tersebut, dokter akan menandai di sekeliling area benjolan merah tersebut menggunakan spidol. Tujuannya agar dokter dapat mengetahui apakah ada perubahan ukuran benjolan setelah beberapa hari. Sekitar 48 hingga 72 jam setelah tes tuberkulin dilakukan, dokter akan melihat dan memeriksa apakah benjolan merah tersebut mengalami perubahan. 

Perubahan ukuran benjolan memiliki artinya masing-masing. Jika benjolan tidak mengalami pembesaran, dapat disimpulkan bahwa hasil tes tuberkulin negatif atau pasien tidak terinfeksi bakteri TB. Sedangkan pada benjolan yang mengalami pembesaran dan terlihat ada peradangan, dapat disimpulkan bahwa hasil tes tuberkulin positif atau pasien terinfeksi bakteri TB. Jika hasil tes tuberkulin positif, dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan adanya infeksi bakteri TB pada tubuh Anda. 

Estimasi Biaya Tes Tuberkulin (Mantoux)

Biaya tes tuberkulin sangat bervariasi, tergantung lokasi dan rumah sakit atau penyedia layanan pilihan Anda. 

Di Indonesia, biaya satu kali tes tuberkulin sekitar mulai dari Rp125.000. Harga ini bisa berubah jika dokter meminta Anda untuk melakukan serangkaian tes TB lainnya.

Sebelum Tes Tuberkulin (Mantoux)

Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan tes tuberkulin, tetapi Anda harus:

  • Memberi tahu dokter bahwa Anda pernah melakukan tes tuberkulin dengan PPD yang menunjukkan hasil positif. Dengan demikian, Anda tidak perlu melakukan tes tuberkulin lagi, kecuali terjadi kondisi yang tidak normal. 
  • Memberi tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini dapat menyebabkan hasil tes tuberkulin kurang akurat. Sehingga konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. 
  • Memberi tahu dokter jika Anda pernah menerima vaksin BCG (bacille calmette-guerin) ketika Anda menjalani tes tuberkulin.

Selama Tes Tuberkulin (Mantoux)

Dokter atau petugas medis akan meminta Anda untuk duduk tenang dan mengubah posisi lengan dalam Anda ke atas agar mudah disuntik. Area kulit yang akan disuntik pertama-tama dibersihkan terlebih dahulu menggunakan alkohol dan dibiarkan sampai kering. Setelah itu, dokter atau petugas medis akan menyuntikan antigen TB atau zat PPD ke bawah lapisan atas kulit. Nantinya kulit Anda akan bereaksi dan muncul benjolan merah. Dokter akan melingkari area benjolan di permukaan kulit Anda tersebut menggunakan spidol dan menunggu selama 48 hingga 72 jam. 

Setelah Tes Tuberkulin (Mantoux)

Anda bisa pulang ke rumah dan kembali lagi setelah kurun waktu 2 hingga 3 hari. Jika sudah menunggu selama beberapa hari, Anda bisa datang lagi ke rumah sakit atau penyedia layanan di mana Anda melakukan tes tuberkulin. Di sana dokter akan melihat perubahan ukuran pada benjolan pada permukaan kulit Anda. Masing-masing perubahan ukuran benjolan akan menunjukkan hasil yang berbeda. 

Memahami Hasil Tes Tuberkulin (Mantoux)

Jangan takut meminta bantuan dokter untuk dapat memahami hasil tes tuberkulin. Jika area bekas suntikan hanya berwarna kemerahan saja, berarti Anda tidak terinfeksi bakteri menular TB. Namun, jika muncul benjolan merah, kemungkinan tubuh Anda terinfeksi bakteri menular TB. Dokter akan mempertimbangkan apakah Anda berpotensi memiliki TB dari area bekas suntikan yang muncul benjolan merah.

Nantinya, hasil benjolan akan dibagi lagi berdasarkan tinggi atau tidaknya potensi Anda terinfeksi TB. Berikut tiga tingkat risiko TB yang perlu Anda ketahui:

  • Berisiko tinggi, merupakan orang yang mengidap HIV, orang yang sering beraktivitas dengan penderita TB aktif, orang yang memiliki gejala TB, dan orang yang memiliki indikasi TB setelah melakukan X-ray dada.
  • Berisiko moderat, merupakan orang yang baru pindah atau pergi ke negara yang memiliki tingkat penderita TB yang tinggi, orang yang mengonsumsi obat-obatan terlarang menggunakan suntikan, orang yang bekerja di rumah sakit, orang yang tinggal di panti jompo, orang tunawisma, dan orang yang beraktivitas dengan penderita TB.
  • Berisiko rendah, merupakan orang yang tidak memiliki gejala TB dan tidak beraktivitas dengan penderita TB.

Jika Anda termasuk tipe berisiko tinggi, benjolan merah yang muncul di permukaan kulit dianggap sebagai tanda bahwa Anda terinfeksi TB. Namun, jika Anda termasuk tipe berisiko rendah, Anda harus memiliki benjolan merah yang lebih besar untuk dapat didiagnosa mengidap penyakit TB.

Untuk dapat memahami hasil tes tuberkulin, perhatikan perbedaan hasil normal dan abnormal berikut ini:

  • Hasil normal (negatif): Tidak ada benjolan merah pada area bekas suntikan atau benjolan hanya berukuran lebih kecil dari 5 mm. Namun, benjolan berukuran 5 mm mungkin saja menunjukkan adanya infeksi pada orang yang termasuk tipe berisiko tinggi. 
  • Hasil abnormal (positif): Muncul benjolan merah pada area bekas suntikan berukuran 10 mm. Kondisi ini menunjukkan adanya infeksi TB pada orang yang termasuk tipe berisiko moderat. Sedangkan benjolan merah berukuran 15 mm menunjukkan adanya infeksi TB pada orang yang termasuk tipe berisiko rendah. 

Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut guna mendapat hasil yang lebih akurat, seperti rontgen dada dan memeriksa dahak untuk memastikan tubuh Anda terinfeksi TB atau tidak. 

Efek Samping Tes Tuberkulin (Mantoux)

Umumnya, tes tuberkulin tidak memberikan efek samping yang berarti. Ada pun risiko yang sangat kecil untuk mengalami reaksi parah terhadap tes ini, seperti pembengkakan dan kemerahan pada area lengan bekas suntikan. 

Reaksi ini akan muncul terutama pada orang yang menderita TBC atau pernah terinfeksi sebelumnya dan orang yang sebelumnya pernah injeksi vaksin BCG. Reaksi alergi juga merupakan komplikasi yang tergolong jarang.

Sebarkan info ini:

Tinggalkan komentar