Pap Smear

Daftar Isi

Pap smear atau pap test adalah metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya potensi kanker leher rahim atau kanker serviks pada wanita. Tes ini dilakukan dengan tujuan mencegah perkembangan kanker serviks sejak dini. Pap smear melihatkan pengumpulan sel-sel dari leher rahim sampai ujung bawah rahim atau di bagian atas vagina Anda.

Lakukan tes ini secara rutin sehingga keberadaan sel prakanker dapat diketahui sekaligus memprediksi apakah Anda berisiko memiliki kanker serviks atau tidak di masa depan. Mendeteksi sel-sel abnormal sejak dini dengan pap smear adalah langkah pertama Anda untuk menghentikan kemungkinan perkembangan kanker serviks sehingga peluang untuk sembuh lebih besar. 

Butuh rekomendasi, buat janji dokter atau cek kisaran biaya?​

Pakai layanan gratis Smarter Health.

Siapa yang Memerlukan Pap Smear

Setiap wanita dianjurkan untuk melakukan pap smear secara teratur setiap 3 tahun sekali mulai dari usia 21 tahun. 

Bisa jadi beberapa wanita berisiko lebih tinggi untuk terjangkit kanker atau infeksi, sehingga Anda mungkin perlu lebih sering melakukan pap smear jika:

Positif HIV

HIV atau human immunodeficiency virus adalah sebuah virus yang menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 sehingga menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh semakin melemah akibat menjalankan kemoterapi atau transplantasi organ. Hal ini menyebabkan Anda lebih berisiko terkena kanker serviks ketika imunitas tubuh tidak berfungsi dengan baik.

Mengidap HPV

Jika Anda berusia di atas 30 tahun tapi belum pernah melakukan pap smear sama sekali, coba tanyakan kepada dokter apakah Anda memiliki HPV. HPV atau human papillomavirus adalah sebuah virus yang menyebabkan adanya infeksi di permukaan kulit. HPV tipe 16 dan 18 akan berpotensi menyebabkan timbulnya kanker serviks. Ciri-ciri pengidap HPV yakni tumbuh kutil di area tubuh, misalnya lengan, mulut, atau area kehamilan.

Anda dianjurkan untuk tetap melakukan pap smear secara rutin berdasarkan usia Anda, terlepas dari status dan aktivitas seksual Anda. Bisa jadi, virus HPV tidak aktif selama bertahun-tahun, tapi suatu saat menjadi aktif tanpa Anda sadari. Lebih baik cegah kanker serviks sejak dini dengan rutin melakukan pap smear.

Lain halnya dengan wanita di atas usia 65 tahun dengan riwayat pap smear normal, karena Anda dapat berhenti melakukan tes di masa depan.

Estimasi Biaya Pap Smear

Jika saat ini Anda berusia di atas 30 tahun dengan hasil pap smear normal, lakukan tes ini menjadi 5 tahun sekali dan kombinasikan juga dengan pemeriksaan HPV.

Estimasi biaya melakukan pap smear setiap rumah sakit berbeda-beda. Di Indonesia, kisaran biaya pap smear mulai dari Rp200.000. Prosedur pap smear dilakukan di rumah sakit dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit berkepanjangan.

Sebelum Melakukan Pap Smear

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan menjadwalkan pap smear dengan pemeriksaan tahunan atau membuat jadwal terpisah dengan dokter kandungan Anda. 

Satu hal yang perlu diketahui, jika Anda menstruasi pada hari melakukan pap smear, Anda mungkin dianjurkan untuk melakukan penjadwalan ulang pap smear, karena hasilnya tidak akurat jika melakukan pap smear saat Anda menstruasi. Selain itu, usahakan untuk tidak melakukan hubungan seksual atau menggunakan produk spermicide sehari sebelum melakukan tes, karena dapat mengganggu hasil pap smear.

Dalam kebanyakan kasus, pap smear aman dilakukan dalam 24 minggu pertama kehamilan. Setelah itu mungkin tes akan terasa lebih menyakitkan. Anda juga harus menunggu sampai 12 minggu setelah melahirkan untuk mendapatkan hasil pap smear yang lebih akurat. 

Pap smear akan berjalan lebih lancar jika tubuh Anda dalam keadaan rileks, sehingga usahakan diri Anda untuk tetap tenang selama menjalankan prosedur pemeriksaan.

Saat Melakukan Pap Smear

Pap smear mungkin sedikit tidak nyaman, tapi tenang saja karena tes ini berlangsung sangat cepat. Selama prosedur Anda akan diminta berbaring telentang dengan kaki terbentang dan kaki Anda akan diletakkan di penyangga. 

Dokter secara perlahan akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina Anda. Alat ini berfungsi menjaga dinding vagina tetap terbuka dan menyediakan akses ke leher rahim. Kemudian dokter akan mengikis sampel kecil dari leher rahim. Sampel ini akan disimpan dan dikirim ke laboratorium untuk diuji apakah ada sel-sel abnormal atau tidak.

Sebagian pasien merasakan sakit saat terjadi pengikisan karena adanya iritasi. Hal ini sangat wajar terjadi, seperti ketidaknyamanan akibat gesekan atau sedikit kram. Anda juga mungkin mengalami pendarahan ringan pada vagina. Apabila keadaannya belum membaik sampai keesokan harinya, beritahu tahu dokter Anda jika terasa tidak nyaman atau terjadi pendarahan.

Setelah Melakukan Pap Smear

Anda dapat beraktivitas seperti biasa setelah melakukan pap smear. Hasil sampel yang diambil akan ditransfer ke laboratorium di mana sampel tersebut akan diperiksa menggunakan mikroskop untuk mencari karakteristik dalam sel yang menunjukkan adanya tanda-tanda kanker atau prakanker. Tanyakan kepada dokter kapan Anda bisa mengetahui hasil pap smear.

Memahami Hasil Pap Smear

Ada dua kemungkinan hasil yang akan Anda dapatkan dari pap smear, yaitu normal dan abnormal. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan lebih lengkap di bawah ini.

Pap Smear Normal

Jika hasil tes Anda normal, itu berarti tidak ada sel abnormal yang teridentifikasi pada sampel sel Anda. Terkadang hasil normal juga disebut sebagai negatif. Nah, kalau hasilnya normal, mungkin Anda tidak memerlukan pap smear sampai 3 tahun mendatang. 

Pap Smear Tidak Normal

Jika hasil tes Anda tidak normal bukan berarti Anda menderita kanker. Ini hanya menunjukkan adanya sel-sel abnormal pada leher rahim yang beberapa di antaranya bisa menjadi prakanker. Ada beberapa level sel abnormal yang perlu diketahui, yaitu:

  • Mild atau ringan.
  • Moderate atau tengah-tengah.
  • Atypia, yaitu kelainan struktural dalam sel.
  • Carcinoma in situ (CIS), yaitu kelompok sel abnormal yang dapat menjadi kanker dan menyebar ke jaringan normal terdekat.
  • Severe dysplasia, yaitu bentuk paling serius dari displasia serviks. Ini bukan kanker, tapi berpotensi menjadi kanker. Diperlukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui adanya dysplasia karena biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu.

Efek Samping Pap Smear

Pap smear adalah cara yang paling aman untuk mengetahui adanya indikasi kanker leher rahim atau kanker serviks di dalam tubuh Anda. 

Namun, pap smear juga memiliki efek samping yang perlu Anda waspadai. Mungkin hasil pap smear yang Anda terima hasilnya negatif, tapi ada yang namanya negatif palsu, yaitu hasil menunjukkan tidak ada kelainan meski sebenarnya Anda memiliki sel abnormal. 

Hasil negatif palsu bukan berarti karena terjadi kesalahan saat pemeriksaan. Ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan hasil menjadi negatif, yaitu:

  • Jumlah sel abnormal sangat kecil.
  • Darah atau sel-sel inflamasi mengaburkan sel-sel abnormal.

Meskipun sel abnormal mungkin tidak terdeteksi, namun kanker serviks membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa berkembang. Lakukan tes selanjutnya secara rutin dalam jangka waktu yang dianjurkan untuk meminimalisasi kemungkinan pra-kanker atau kanker serviks.

Sebarkan info ini:

Tinggalkan komentar