Komplikasi Penyakit pada Pasien Positif COVID-19

13 Komplikasi Penyakit pada Pasien Positif COVID-19

Sebarkan info ini:

Daftar Isi

Ditinjau oleh: dr. Qanissa Afianti Razzqy
Publish tanggal: Mar 23, 2021
Update terakhir: Mar 23, 2021

Jika mengidap COVID-19, kemungkinan gejala Anda relatif ringan. Namun, jika Anda berusia lebih tua atau memiliki komplikasi penyakit lain seperti diabetes atau penyakit jantung, Anda lebih berisiko terkena COVID-19 dengan gejala yang serius.

Sekitar 1 dari 6 orang akan mengalami komplikasi COVID-19, termasuk kondisi yang mengancam nyawa. Banyak dari komplikasi ini penyebabnya adalah kondisi sindrom badai sitokin. 

Sindrom badai sitokin adalah kondisi saat infeksi memicu sistem kekebalan tubuh dan membanjiri aliran darah dengan protein inflamasi atau sitokin. Mereka dapat membunuh jaringan dan merusak organ Anda, termasuk paru-paru, jantung, dan ginjal. 

Waspadai komplikasi penyakit pada pasien positif COVID-19. Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin muncul menurut WebMD, sumber terkemuka untuk berita dan informasi kesehatan medis. 

Butuh rekomendasi, buat janji dokter atau cek kisaran biaya?​

Pakai layanan gratis Smarter Health.

1. Komplikasi Penyakit Gagal Napas Akut

Gagal napas akut atau acute respiratory failure adalah kondisi ketika paru-paru Anda mungkin tidak memompa cukup oksigen ke dalam darah atau mungkin tidak mengeluarkan cukup karbon dioksida. Kedua masalah ini bisa terjadi pada waktu yang bersamaan.

Dalam satu penelitian terhadap 68 orang China yang meninggal karena COVID-19, gagal napas akut menjadi penyebab utama kematian.

2. Pneumonia

Komplikasi penyakit pada pasien positif COVID-19 yang berikutnya adalah pneumonia atau radang paru-paru. Lonjakan kasus pneumonia menjadi tanda awal virus corona baru di China. Apabila Anda menderita pneumonia, kantung udara di paru-paru dapat meradang, sehingga Anda kesulitan bernapas dan kondisi ini tentu sangat berbahaya. 

Para ilmuwan yang telah mempelajari gambar paru-paru pasien COVID-19 yang sangat sakit menemukan cairan, nanah, dan puing-puing sel. Dalam kasus tersebut, tubuh pasien tidak dapat mentransfer oksigen ke darah untuk menjaga sistem tetap bekerja dengan baik.

3. Sindrom Gangguan Pernapasan Akut

Di awal wabah COVID-19 di China, sindrom gangguan pernapasan akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS) adalah salah satu komplikasi yang paling umum.

Paru-paru penderita sindrom gangguan pernapasan akut mengalami kerusakan yang sangat parah, sehingga cairan mulai bocor ke dalamnya. Hal ini mengakibatkan tubuh kesulitan memasukkan oksigen ke aliran darah. Anda mungkin memerlukan alat bantu pernapasan seperti ventilator sampai kondisi paru-paru Anda pulih.

4. Cedera Hati Hipoksik

Penelitian menunjukkan bahwa pasien yang sakit paling parah memiliki risiko kerusakan hati. Para ilmuwan belum yakin apakah virus corona dapat merusak hati atau terjadi karena alasan lain.

Cedera hati hipoksik dan gagal hati adalah komplikasi yang dapat mengancam jiwa karena umumnya terjadi secara tiba-tiba. Oleh sebab itu, waspadai komplikasi penyakit pada pasien COVID-19. 

5. Komplikasi Penyakit Gagal Jantung Akut

Studi terhadap orang-orang di rumah sakit China karena COVID-19 menemukan bahwa beberapa pasien mengembangkan masalah jantung, termasuk aritmia. 

Para peneliti yang mempelajari orang-orang di negara bagian Washington yang sakit akibat COVID-19 juga menemukan penyakit jantung tingkat tinggi. Tetapi tidak jelas apakah virus corona itu sendiri yang memengaruhi kesehatan jantung pasien atau kerusakan terjadi hanya karena penyakit tersebut menyebabkan tekanan pada tubuh secara keseluruhan.

COVID-19 juga dapat menyebabkan masalah jantung yang berlangsung lama setelah orang sembuh dari infeksi virus corona. Tapi hal ini masih belum jelas karena penyakitnya masih tergolong baru. 

6. Infeksi Sekunder

Infeksi sekunder merupakan kondisi ketika Anda mendapatkan infeksi yang tidak terkait dengan masalah utama yang Anda alami. Itu berarti seseorang dengan COVID-19 mungkin terinfeksi sesuatu yang lain.

Tinjauan dari beberapa penelitian sejauh ini pada pasien COVID-19 yang melakukan perawatan di rumah sakit adalah infeksi sekunder yang mana komplikasi terjadi, tetapi tidak umum. 

Terkadang, seseorang dapat melawan atau pulih dari infeksi ini, yakni virus yang terinfeksi oleh bakteri. Strep dan staph adalah penyebab paling umum. Kondisi ini cukup serius untuk meningkatkan risiko kematian.

7. Gagal Ginjal Akut

Ini bukan komplikasi COVID-19 yang umum, tetapi jika itu terjadi bisa sangat serius. Jika ginjal Anda berhenti berfungsi dengan baik, dokter akan memulai pengobatan untuk menghentikan kerusakan. Anda mungkin akan menjalani dialisis atau cuci darah sampai ginjal Anda kembali berfungsi secara normal. 

Terkadang kerusakan tidak kunjung sembuh dan orang yang terkena penyakit ginjal kronis perlu penanganan dalam jangka panjang.

8. Komplikasi Penyakit Syok Septik

Sepsis terjadi ketika reaksi tubuh Anda terhadap infeksi meleset. Bahan kimia yang mengalir ke aliran darah untuk melawan penyakit tidak memicu respons yang tepat, tetapi justru merusak organ Anda. 

Jika proses ini tidak segera berhenti, Anda dapat mengalami syok septik. Jika tekanan darah Anda turun terlalu banyak, syok septik bisa berakibat fatal. Syok septik memengaruhi beberapa orang dengan COVID-19 di Tiongkok.

9. Koagulasi Intravaskular Diseminata

Ketika Anda mengalami koagulasi intravaskular diseminata, respons pembekuan darah tubuh tidak bekerja dengan baik. Bentuk gumpalan abnormal dapat menyebabkan pendarahan internal atau kegagalan organ.

Dalam satu penelitian terhadap pasien COVID-19 China, koagulasi intravaskular diseminata umumnya terjadi pada pasien yang meninggal dunia. 

10. Komplikasi Penyakit Gumpalan Darah

Sebuah penelitian di Belanda menemukan bahwa hampir sepertiga orang yang berada di ICU untuk COVID-19 mengalami pembekuan darah. Beberapa ada di kaki pasien, paru-paru, atau arteri, tetapi tidak ada pasien yang menderita koagulasi intravaskular diseminata.

Beberapa peneliti mengatakan virus corona dapat menyebabkan kondisi pembekuan baru. Ini ditandai dengan tingkat protein yang berbeda dalam darah daripada yang disebabkan oleh koagulasi intravaskular diseminata.

11. Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak

Beberapa anak dan remaja dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang disebut sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak atau sindrom inflamasi multisistem pediatrik. 

Dokter masih mempelajari kondisi ini, tetapi ini diduga terkait dengan virus corona baru. Gejala berupa demam, sakit perut, muntah, diare, ruam, sakit kepala, dan kebingungan. Mereka mirip dengan toxic shock syndrome atau penyakit Kawasaki yang menyebabkan pembuluh darah meradang pada anak-anak.

12. Kelelahan Kronis

Beberapa orang yang pernah menderita COVID-19 mengembangkan kondisi yang mirip dengan sindrom kelelahan kronis. Mereka mungkin mengalami kabut otak, kelelahan parah, nyeri, kesulitan berpikir, atau pusing.

13. Rhabdomyolysis

Rhabdomyolysis adalah kondisi yang sangat langka, tetapi salah satu peneliti COVID-19 sedang mengamati kondisi ini. Jika mengalami rhabdomyolysis, otot Anda akan rusak dan jaringan mati. 

Saat sel hancur, protein mioglobin akan membanjiri aliran darah. Jika ginjal tidak dapat mengeluarkannya dari darah dengan cukup cepat, hal ini dapat membuat mereka kewalahan dan menyebabkan kematian.

Itu dia beberapa kemungkinan komplikasi penyakit pada pasien positif COVID-19. Segera hubungi penyedia layanan kesehatan melalui jika Anda atau keluarga Anda memiliki gejala COVID-19.

Referensi:
WebMD Reviewed by Michael W. Smith (2020). Complications Coronavirus Can Cause.

Sebarkan info ini:

Info Kesehatan Terkait

Tinggalkan komentar